Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Harga cabai merah di tingkat petani di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara mulai merangkak naik dalam dua hari ini. Sebelumnya, awal September 2019, pasokan cabai dari Kabupaten Sigli, Provinsi Aceh, membanjiri pasar di Langkat, sehingga harga cabai di tingkat petani pun terjun bebas dari Rp 55.000 ke Rp 20.000/kg. Berselang 2 pekan di bulan September, harga cabai mulai merangkak naik menjadi Rp 25.000, kemudian Rp 30.000 dan seterusnya hingga ke level Rp 37.000/kg pada Rabu (9/10/2019).
"Lumayan lah Pak, cabai mulai habis, harga mulai naik lagi. Semalam saya panen cuma 18 kilo, harga jualnya ke toke cabai Rp 37.000/kg, kalau empat hari yang lalu hanya Rp 33.000/kg," sebut Hery, petani cabai di Dusun Kelantan, Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Langkat, Kamis (10/10/2019).
Ditemui terpisah, Iyan alias Tokek, pedagang penampung sayur di Desa Pasar Rawa, Langkat, mengaku membeli cabai dari petani Rp 37.000/kg.
"Naik, mulai naik nampaknya ni Pak harga cabai. Mungkin pasokan cabai dari Aceh mulai berkurang. Atau juga musim penghujan, jadi petani mungkin tidak banyak yang panen, sehingga stok menipis dipasar, hingga harga cabai mulai naik lagi," akunya.
Pantauan medanbisnisdaily.com di pasar tradisionil di Tanjung Pura, harga cabai diecer Rp 42.000 - Rp 45.000/kg.
"Kalau di kios - kios pedagang tadi harga cabai diecer Rp 45.000/kg, tapi kalau dimeja sayur masih Rp 42.000/kg, saat beli tadi pagi," kata Nurhayati, salah seorang konsumen di Tanjung Pura.