Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Damaskus. Lima teroris ISIS berhasil kabur dari penjara yang dikelola kelompok milisi Kurdi di wilayah Suriah timur laut. Pejabat-pejabat Kurdi mengatakan bahwa para tahanan ISIS itu kabur usai militer Turki menggempur wilayah tersebut.
"Lima teroris kabur dari Navkur setelah tembakan artileri mengenai penjara tersebut," kata seorang pejabat dari Pasukan Demokratis Suriah (SDF), pasukan de fakto wilayah otonomi Kurdi seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (12/10/2019).
Seorang sipir penjara di Navkur, yang berlokasi di Kota Qamishli, mengatakan bahwa fasilitas penjara tersebut menampung sebagian besar petempur asing.
Diketahui bahwa pasukan Turki dan para militan Suriah telah mulai melancarkan serangan militer besar-besaran ke wilayah-wilayah yang dikuasai SDF pada Rabu (9/10) waktu setempat. Serangan untuk memerangi pasukan Kurdi tersebut menandai dimulainya operasi militer pertama Turki di wilayah perbatasan dengan Suriah.
Dalam operasi tersebut, militer Turki melancarkan tembakan artileri ke dekat sejumlah fasilitas penting, termasuk beberapa penjara tempat ribuan terduga teroris ISIS ditahan.
Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengingatkan bahwa operasi militer Turki di Suriah berpotensi membangkitkan ancaman Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Putin menyebut militan-militan ISIS bisa saja melarikan diri saat militer Turki sibuk melancarkan operasi terhadap milisi Kurdi di Suriah.
Para milisi Kurdi di Suriah yang mengamankan ribuan tahanan militan ISIS, kini melarikan diri setelah Turki melancarkan serangan artileri dan gempuran udara pada Rabu (9/10) waktu setempat.
"Saya tidak yakin apakah militer Turki akan mampu mengendalikan ini -- dan seberapa cepat," ucap Putin di sela-sela kunjungan ke Ashgabat, Turkmenistan. "Ini menjadi ancaman nyata bagi kita," imbuhnya.
Menurut pihak Kurdi, sekitar 12 ribu orang ditahan di tujuh fasilitas penahanan yang ada di wilayah-wilayah yang dikuasai Kurdi. Di antara mereka adalah warga Suriah dan Irak, serta sekitar 2.500 hingga 3.000 terduga militan ISIS dari 54 negara lainnya.(dtc)