Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Para aparat sipil negara di lingkungan Pemko Medan mengaku terkejut bosnya Wali Kota, Dzulmi Eldin, terjerat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada operasi tangkap tangan (OTT). Dikabarkan Dzulmi Eldin tertangkap bersama enam orang lainnya pada Rabu dini hari (16/10/2019). Termasuk di antaranya Kepala Dinas PU, Isa Ansyari
Salah seorang di antaranya yang terkaget-kaget adalah staf bagian humas, Hendra Tarigan. Saat tiba di kantornya di Jalan Kapten Maulana Lubis, sekitar pukul 08.00 WIB, dia baru mengetahui kalau Dzulmi Eldin terbaring OTT KPK.
"Terkejut aku, baca media online Wali Kota Dzulmi Eldin tertangkap," ungkapnya.
Tertangkapnya Dzulmi Eldin sontak mengakibatkan para pejabat Pemko Medan "bersembunyi". Seperti Kabag Humas, A Rahman Pane, Sekretaris Daerah, Wirya Alrahman, dan yang lainnya. Tak bisa dihubungi atau ditemui wartawan yang berniat mengkonfirmasikan penangkapan oleh KPK tersebut.
Saat stasiun televisi TVRI pada pukul 12.00 WIB menayangkan berita penangkapan Dzulmi Eldin, para staf humas Pemko Medan serentak menyaksikannya. Salah seorang berusaha merekam tayangan yang menampilkan Dzulmi Eldin ketika tiba di gedung KPK di Jakarta. Dengan telepon pintarnya. Dengan tertegun mereka menyaksikan.
"Ihhh... sedihnya, jadi merinding aku ini," ujar salah seorang ASN perempuan.
Hendra yang mengetahui kondisi fisik Dzulmi Eldin sedang tidak baik berkomentar lain.
"Naiklah gula darahnya itu," ujarnya saat menyaksikan lewat layar televisi Dzulmi Eldin diboyong masuk ke ruang penyidik KPK.
Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, saat konferensi pers di hadapan puluhan wartawan, menjelaskan kalau Dzulmi Eldin memang tengah intensif memeriksakan bagian tubuhnya yang sakit. Yakni, tumit.
"Memang dia sedang intens memeriksakan tumitnya ke dokter," terang Akhyar.
Tidak dijelaskannya di RS mana tumit Dzulmi Eldin diperiksa.