Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Bukannya mengabaikan sikap nasionalis dan menonjolkan daerahisme. Tapi terbersit juga dalam pikiran, adakah gerangan orang Batak kelak ikut duduk dalam kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin jilid II?
Saya ingat ketika Presiden Joko Widodo menggumumkan kabinet pada 27 Oktober 2014, tak seorang pun menteri yang berasal dari tanah Batak.
Sampai-sampai ketika itu ada sebuah spanduk di Jalan Juanda, Medan, berlatar merah dan tertulis kalimat: “Jokowi Menang 90% di Tano Batak. Mana Menteri Orang Batak?" Padahal sebelumnya santer disebutkan nama Maruarar Sirait dari PDIP masuk kabinet.
Memang, terdapat Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly yang lahir di Sorkam, Tapanuli Tengah. Namun dia dianggap hanya kelahiran tanah Batak, tapi bukan representasi orang Batak. Maklum, dia adalah putra etnik Nias.
Barulah setelah hampir 10 bulan terabaikan, ketika reshuffle kabinet dilakukan, dua figur berdarah Batak masuk ke jajaran kabinet. Luhut Binsar Panjaitan ditunjuk menjadi Menko Polhukam – belakangan menjadi Menko Kemaritiman -- dan Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian. Sebuah jabatan yang strategis, sekaligus bergengsi.
Orang Batak memang berjumlah sekitar 8,6 juta di Indonesia. Bahkan, 90% lebih warga Batak di Tapanuli memilih Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2014 dan 2019.
Sesungguhnya, tokoh dari etnik Batak sejak era kemerdekaan, tak pernah absen menjadi menteri.
Sejarah mencatat ada nama-nama Adam Malik, Abdul Haris Nasution, Maraden Panggabean. Lalu, AM Tambunan, Cosmas Batubara, Hasyrul Harahap dan Prof Dr JH Hutasoit. Masih ada Arifin Siregar, Akbar Tandjung, TB Silalahi, Feisal Tanjung, Muslimin Nasution, Panangian Siregar dan Marsillam Simanjuntak. Lalu, Luhut Binsar Panjaitan, Bomer Pasaribu, Mahadi Sinambela, Bungaran Saragih, MS Kaban, Tifatul Sembiring, Mahendra Siregar, Sudi Silalahi dan terakhir Chairul Tanjung.
Tapi saya percaya orang Batak akan senantiasa tetap legowo. Keindonesiaan mereka tak akan pernah pudar meski tak menjadi menteri. Tapi masya sih Pak Jokowi, kalangan etnik Batak tak ikut dalam kabinet jilid II? Saya yakin Pak Jokowi akan mendengar aspirasi ini.