Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Masyarakat Kota Medan menyambut gembira langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menangkap Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, dan dua anak buahnya. Kemudian diikuti dengan pemeriksaan pejabat-pejabat lainnya (mulai dari kepala dinas hingga dibawahnya) yang masih berlangsung hingga hari ini, Jumat (1/11/2019).
Ungkapan kegembiraan itu dinyatakan Ketua Keluarga Besar Supir/Pemilik Angkutan Kota (KESPER) Sumatra Utara, Israel Situmeang, dan Koordinator Pedagang ex-Pasar Aksara Medan, Muhammad Ringan Sinulingga.
Tertangkapnya Dzulmi Eldin akibat dugaan menerima suap guna menutupi biaya perjalanannya ke Jepang (Juli 2019), terang Israel, secara tegas menggambarkan perilaku korup di Pemko Medan dimulai dari atasan paling tinggi. Besar kemungkinan perilaku itu terus terjadi hingga di pimpinan level bawah.
Terbukti hingga hari ini para kepala dinas dan kepada badan (setingkat Eselon II) banyak yang ikut terseret diperiksa KPK. Begitu pula dengan bawahan mereka yang pangkatnya lebih rendah.
"Semoga efek kejut (shock therapy) yang dilakukan KPK membuat para pejabat di Pemko Medan bertobat, saya secara pribadi serta secara organisasi sangat berterimakasih kepada KPK atas diperiksanya seluruh kepala dinas," tegas Israel menjawab medanbisnisdaily.com.
Dia memberi gambaran betapa perilaku korup begitu mudah dikenali terjadi di Pemko Medan. Misalnya, di Dinas Perhubungan yang merupakan pengelola parkir. Selama lima tahun dinas ini gagal memenuhi target pendapatan. Sesuatu yang mustahil.
Di Dinas Pertamanan; pembangunan trotoar jalan yang tidak becus. Lalu, penyediaan alat angkut sampah yang seharusnya menggunakan truk berubah menjadi motor.
Dinas Tarukim, manipulasi data dalam pemberian Izin Mendirikan Bangunan. Seharusnya bangunan ruko bertingkat diubah menjadi rumah sederhana.
"Saya cukup sering menyaksikan kejanggalan-kejanggalan yang jadi modus tindak korupsi di kalangan ASN Pemko Medan," terang Israel.
Ringan Sinulingga sudah sejak Dzulmi Eldin ditangkap mengharapkan agar KPK juga menyeret aparatur pemerintah dibawahnya. Keengganannya menerima ratusan pedagang ex-Pasar Aksara yang pernah berkali-kali datang mengadu, juga diikuti para bawahannya. Wataknya setali tiga uang dengan pimpinannya. Oleh karenanya, jika Dzulmi Eldin bertindak korup maka bawahannya juga begitu.
"Kami senang Dzulmi Eldin ditangkap, itu karena dia tidak berpihak kepada rakyat kecil seperti kami. Tetapi seharusnya tak cuma dia, para bawahannya juga harus ikut ditangkap," ujar Ringan seperti pernah disampaikan kepada medanbisnisdaily.com.
Harapan Ringan dan para pedagang ex-Pasar Aksara kini sedikit terpenuhi. Setidaknya KPK sudah memanggil cukup banyak bawahan Dzulmi Eldin. Bahkan juga dua orang anaknya, salah satunya menjabat sebagai anggota DPRD Medan (Tengku Rendy Erdiansyah).
"Harapan kami setelah para pejabat Pemko Medan diperiksa KPK, mereka berubah jadi berpihak kepada rakyat dan Medan bersih dari perilaku korup para pimpinannya. Terimakasih KPK," ujar Ringan.
Foto: Ketua Keluarga Besar Supir/Pemilik Angkutan Kota (KESPER) Sumatra Utara, Israel Situmeang, dan Koordinator Pedagang ex-Pasar Aksara Kota Medan, Muhammad Ringan Sinulingga