Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kisaran. Misteri hilangnya Lambok Pardamean Sitorus, remaja berusia 15 tahun yang dilaporkan keluarga tak kembali ke rumah setelah bermalam minggu dengan temannya pada Sabtu (26/10/2019) lalu akhirnya terjawab.
Pelajar kelas X SMK Yapim Simpang Empat itu ditemukan oleh mantan guru SMP nya sendiri pada Jumat (1/11/2019) siang sekitar pukul 13.00 WIB di Jalan Lintas Sumatera, Kelurahan Sentang persis di tugu selamat datang Kota Kisaran, dalam kondisi linglung.
Ivan Sitorus, ayah Lambok saat ditemui wartawan mengaku, keluarganya siang tadi ditelpon oleh seseorang yang tak dikenalnya dan meminta untuk menjemput anak lelakinya itu di tugu selamat datang Kisaran.
“Iya ada yang nelpon kami bilangnya si Lambok ini udah jumpa. Sekarang dia di Sentang, Tugu Selamat Datang. Terus kami jemput lah dia kesana,” kata Ivan Sitorus ayah Lambok menceritakan kejadian itu kepada wartawan.
Namun sayangnya Ivan lupa siapa nama guru SMP Lambok yang pertama kali menemukan anaknya itu.
“Kau kan si Lambok yang hilang itu. Aku dapat berita katanya kau hilang ku bacapun beritanya di media online,” kata Ivan menirukan ucapan guru sang SMP yang pertama kali menjumpai Lambok.
Isak tangis keluarga termasuk ibu kandung Lambok, Maida boru Sitohang saat itupun pecah saat pertama kali berjumpa dengan anak mereka setelah menghilang selama enam hari.
Kepada wartawan, Lambok bersusah payah mengingat kejadian yang tak akan pernah dilupakannya seumur hidupnya itu. Dia masih terlihat shock dan sedikit bingung mengingat kejadian yang dialaminya.
Diceritakan Lambok ia waktu malam minggu itu dia bersama teman temannya sedang menempel ban di Simpang Katerina Kisaran sekitar pukul 22.00 WIB. Karena tak punya uang, ada seseorang pria tak dikenal menawarkan untuk diantar ke Jalan Durian dengan menjanjikan bayaran sejumlah uang. Lambok kemudian mau dan meminjam sepedamotor matik milik temannya.
“Setelah itu aku bawa kereta dan bonceng dia, tapi kek gak sadar aku. Pertama memang katanya minta ke Jalan Durian, terus ditengah jalan disuruhnya aku tetap bawak kereta ke tempat kawannya. Habis itu aku kayak tak sadar tau taunya besok pagi aku udah di Kota Pinang. Aku keknya dihipnotisnya,” kata Lambok.
Hari pertama hilang Lambok sepertinya masih belum tersadar penuh. Ia masih samar samar mengingat perkataan pria tak dikenal yang membawanya itu.
“Kereta ini kita jual. Kau jangan banyak macam, udah banyak orang ku bunuh,” kata Lambok menirukan perkataaan pria yang tak dikenalnya itu.
Setelah menjual sepedamotor, mereka berdua lalu menumpangi angkutan ke Kandis kemudian ke Pekanbaru. Selama beberapa hari bersama si pria di Pekanbaru mereka berdua kembali lagi ke Kandis dalam kondisi masih kebingungan.
“Terakhir kali memang ku tanya sama orang ini daerah mana, Kandis katanya. Baru aku dinaikkan bus Medan Jaya semalam dan sampai disini,” katanya.
Ivan Sitorus, orang tua Lambok bersyukur anaknya bisa kembali. Dia kemudian bergegas menuju Polres Asahan untuk memberitahu kabar bahwa anaknya sudah kembali.
“Iya ke Polres kami ini langsung tutup laporan lah pak. Kalau kreta yang hilang itu sudah kami musyawarahkan sama keluarga biar diganti aja nanti yang penting anak kami pulang selamat. Orang susahnya kami ini pak, sukurlah si Lambok ini tak kenapa kenapa," katanya.