Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Saat Tim Cook menggantikan posisi Steve Jobs sebagai CEO Apple, banyak investor yang meragukan Cook. Utamanya karena ia menggantikan posisi pemimpin yang sangat ikonik.
Namun kini, para investor memuji Cook karena caranya dalam menangani perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina, yang sebenarnya berdampak sangat negatif bagi Apple. Masalah perang dagang itu tak sekadar meningkatnya tarif impor yang meningkat, yang harus ditanggung oleh Apple.
Masalah lainnya adalah dengan diboikotnya Huawei oleh AS, yang secara tidak langsung berdampak pada penjualan iPhone. Pasalnya adalah pemboikotan itu memunculkan semangat patriotisme warga Cina untuk membeli ponsel Huawei, bukan iPhone.
Hal itu terlihat dari meroketnya pangsa pasar Huawei di Cina pada Q3 2019 ini, yang mencapai 40an persen. Di sisi lain, pengapalan iPhone di Cina menurun 28% secara year on year, yang membuat market share Apple merosot menjadi 5,2% dari 7% pada periode yang sama setahun sebelumnya.
Selain itu, langkah Cook dalam mendekati presiden Donald Trump pun mendapat pujian para investor. Cook bisa menawar tarif impor yang ditetapkan oleh presiden Trump untuk produk yang diimpor dari Cina, dan juga menanggung kenaikan biaya impor tersebut sehingga konsumen tak perlu dibebani dengan naiknya harga perangkat.
"Siapa yang menyangka ia (Cook) bisa mengurai masalah itu dan membuat perjanjian dengan presiden? Ini adalah sebuah pertunjukan yang memperlihatkan kecerdasan emosi untuk memberikan yang terbaik untuk perusahaan," ujar Hal Eddins, chief economist di Capital Investment.
Pendekatan Cook ke Trump ini pun menarik, karena Trump sendiri seringkali menyerang Apple dalam berbagai kesempatan. Trump sempat menyerukan pemboikotan Apple dalam kampanyenya pada 2016 lalu, setelah Apple menolak untuk membantu pihak berwajib untuk membuka kunci iPhone milik teroris.(dtn)