Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini diperkirakan hanya bisa dicapai di angka 5%. Angka tersebut pun bisa dicapai dengan catatan semua kondisi global dan internal bisa dijaga dengan baik sampai akhir tahun.
"Kami memperkirakan PDB akan tumbuh lebih lambat pada 4,9% untuk kuartal III-2019. Kami merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk 2019 menjadi 5-5,1%" kata Kepala Kajian Makro LPEM UI, Febrio Kacaribu dalam paparan Indonesia Economic Outlook 2020 di LPEM FEB UI Salemba, Jakarta, Senin (4/11/2019).
Perlambatan ekonomi global yang berpengaruh pada perdagangan dan investasi ke dalam negeri menjadi sebabnya. Sementara itu, sektor manufaktur juga terus menurun, terutama di negara-negara maju termasuk China, Amerika Serikat (AS), zona Eropa, dan Jepang.
Belum lagi ditambah ketegangan perdagangan AS-China dan Brexit yang akhirnya berdampak negatif pada sektor manufaktur sehingga perlambatan menjadi tak terhindarkan.
Pada akhirnya, perdagangan dan investasi diharapkan bisa tumbuh stabil. Untuk mencapai target tadi, diharapkan investasi khususnya bisa tercapai di level 6%.
"Investasi harus tumbuh di 6%. Kalau cuma tumbuh 5% (investasi), ini gagal," kata Febrio.
Febrio sendiri meyakini investasi secara jangka panjang untuk Indonesia masih tetap menarik. Namun, penting untuk menyiapkan strategi jangka pendek untuk menangkis ketidakpastian global agar tak terdampak secara berkepanjangan.
"Yang penting Bank Indonesia sampaikan ke pasar keuangan, bahwa mereka akan melakukan apa, suku bunga mau naik berapa kali, rupiah akan ditahan sampai berapa, agar pasar memahami," kata Febrio.(dtf)