Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2019 sebesar 5,02%. Sementara akumulasi dari kuartal I-2019, ekonomi Indonesia tercatat tumbuh 5,04%. Itu masih jauh dari proyeksi pemerintah sebesar 5,2% hingga akhir tahun.
Melihat kondisi yang ada, pengusaha pesimistis pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir tahun menyentuh 5,1% ke atas. Paling mentok hanya di kisaran 5%. Artinya jauh di bawah yang diperkirakan pemerintah sebelumnya.
"Kalau pengusaha sih sudah memperkirakan. As predicted lah kita bilangnya. Dan kita juga melihat ya tahun ini pertumbuhan paling 5 koma 0 something lah," kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Dia memahami bahwa kondisi perekonomian dunia saat ini sedang tidak begitu baik, terbukti dari sejumlah lembaga internasional yang memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi dunia dan negara-negara lain.
"Kita lihat memang perlambatan pertumbuhan dunia, semua negara dikoreksi, pertumbuhan dunia dikoreksi baik oleh IMF, World Bank, semua lakukan koreksi," sebutnya.
Kondisi yang ada di dunia tentunya akan berpengaruh ke Indonesia juga, yang mana dampaknya terlihat dari akselerasi pertumbuhan ekonomi yang cuma di kisaran 5% hingga kuartal III-2019.
"Otomatis ya pasti ada dampaknya ke kita," ungkap Rosan.
Namun dia menambahkan bahwa dampak pelemahan ekonomi dunia terhadap Indonesia tidak begitu signifikan seperti negara lain. Itu karena Indonesia belum menjadi bagian dari rantai pasok perdagangan dunia.(dtf)