Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Klaten - Pencemaran Sungai Bengawan Solo sudah masuk level tinggi. Untuk menyelesaikan masalah itu Pemprov Jateng sudah berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk menangani.
"Beban Bengawan Solo cukup berat. Tingkat pencemarannya tinggi," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada wartawan usai membuka jambore pentahelik kegiatan gotong-royong di Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Senin (18/11/2019).
Ganjar mengatakan tingginya pencemaran di Sungai Bengawan Solo itu, diikuti banyak ikan yang mati. Tidak hanya ikan tapi juga bau dan warna yang diikuti banyak protes masyarakat.
Melihat kondisi itu, Pemprov sudah meminta perusahaan untuk tidak membuat pipa-pipa siluman. Tidak membuang limbah ke sungai.
Jika memungkinkan harus membuat IPAL sendiri-sendiri atau IPAL komunal. Dalam rangka pembuatan IPAL itu Pemprov siap membantu.
Pemerintah tidak akan menghalangi dan mematikan industri. Namun semua pihak harus saling memahami, saling tahu dan mentaati aturan.
"Jadi industri tidak mati. Sungai tidak tercemar dan anak cucu kita membutuhkan Bengawan Solo yang bagus," lanjut Ganjar.
Sejauh ini tim, lanjut Ganjar, terus bekerja dengan baik di lapangan. Tim sudah menemukan dan melaporkan kadar pencemaran.
Namun dari hari ke hari tingkat pencemaran berkurang. Perusahaan tidak membuat pipa-pipa siluman lagi.
Berkaitan dengan pencemaran di Sungai Bengawan Solo dan anak sungainya itu, Pemprov tidak hanya menurunkan tim. Namun sudah berbicara untuk berkoordinasi dengan Pemprov Jatim melaui pembicaraan dengan gubernur untuk terus bekerjasama. dtc