Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Kampung Nelayan yang berada di seberang laut Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, cukup tersohor. Selain rumah di kampung itu rata-rata terbuat dari kayu dan papan berkonsep panggung dibawahnya air laut. Perkampungan berpenduduk 600 KK atau lebih kurang 2.281 jiwa tersebut tidak kumuh lagi. Kampung Nelayan itu sudah menjadi Perkampungan Pelangi.
Ratusan rumah di perkampungan yang memiliki luas 20 hektar dan masih memiliki hutan bakau tersebut, dipersolek dengan warna-warni cat, sehingga rumah warga di sana tampak indah, bagaikan pelangi yang muncul di sisiberkunjungasng hari.
Kepala Lingkungan 12 Kelurahan Belawan I, Kecamaran Medan Belawan, Sarawiyah (30) kepada medanbisnisdaily.com, saat berkunjung di perkampung tersebut, Jumat (22/11/2019, mengatakan, perkampungan yang bersebelahan dengan Desa Paluh Kurau, Kecamatan Hampasan Perak, Kabupaten Deli Serdang ini, mulai dicat warna-warni oleh aparat Marinir Lantamal I yang melakukan bakti bakti sosial pada awal November 2019.
"Dengan adanya bantuan pengecatan rumah yang dilakukan aparat Marinir, rumah di kampung nelayan ini menjadi indah, kesan kumuh pun hilang, sehingga disebut Perkampungan Pelangi," ujar Sarawiyah.
Medanbisnisdaily.com yang menelusuri perkampungan ini, tampak jalan yang terbuat dari papan dan kayu, hanya sebagian kecil saja yang di cor dengan batu. Sehingga kini banyak jalan yang menghubungkan rumah antar warga di mengalami kerusakan dan butuh perbaikan.
"Jalan kami dominan terbuat dari kayu, di bawahnya air laut, sehingga dibutuhkan perbaikan sewaktu-waktu," ujar Sarawiyah dan menyebutkan di perkampungan itu hanya ada sebuah SDN dan sebuah madrasah ibtidaiyah swasta, warga maupun anak sekolah kerap menggunakan jalan yang terbuat dari papan dan kayu tersebut.
Camat Medan Belawan, Ahmad Sunara yang berkunjung bersama Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Ikhwan Lubis dan Tim Komunitas Sedekah Jumat (KSJ), menilai upaya Sarawiyah menghilangkan kesan kumuh di kampung nelayan sangat diapresiasi, karena perkampungan itu kini lebih dikenal dengan Perkampungan Pelangi.