Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com Tanah Karo. Pemberian makanan tambahan alami sebagai pakan alternatif merupakan satu dari beberapa teknik pengurangan biaya produksi budidaya ikan tawar. Sistem baru ini diprogramkan dapat berhasil di dunia perikanan darat Kabupaten Karo, Sumatra Utara.
"Pakan alternatif itu berasal dari bahan alami limbah sayur dan buah. Sisa yang tidak terjual dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein bagi ikan peliharaan," ujar Kadis Perikanan Kabupaten Karo, Sarjana Purba, didampingi Kabid SDM, Masmur P Ginting, kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (26/11/2019).
Menurut Sarjana, untuk merealisasikan program peminimalan biaya produksi budidaya perikanan darat, pekan lalu pihaknya telah mengadakan pelatihan kelompok pembudidaya ikan di aula kantor Dinas Perikanan Karo. Sementara dalam tindak lanjut, pada Senin (25/11/2019), Dinas Perikanan kembali menggelar dialog dan diskusi bersama sejumlah elemen.
"Semalam kami sudah melakukan pertemuan dengan pembudidaya, pelaku usaha, dan penggiat di ruang rapat dinas. Dialog dalam rangka menyatukan persepsi demi kemajuan perikanan Kabupaten Karo. Untuk kemajuan bersama dan peningkatan pendapatan semua lini yang bergerak dibidang perikanan lokal," papar Sarjana.
Dalam pemakaian pakan alternatif ini, sambung Kabid SDM, Masmur P Ginting, diprediksi dapat mengurangi biaya produksi mencapai 25% dibanding penggunaan pakan pelet tunggal. Pengurangan biaya produksi tentunya menambah penghasilan para pembudidaya ikan.
"Ini memang program baru di Karo, oleh karenanya mulai kita canangkan. Dari hasil kajian kami, ini menguntungkan berbagai pihak. Hanya saja kita masih butuh kolam percontohan untuk meyakinkan masyarakat. Sejauh ini dari hasil diskusi kita, satu kolam tiap kelompk sebagai sample," kata Masmur menambahkan.