Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Resto Iga Panggang pak Edi di Jalan Turi II/Titipapan Sei Sikambing Medan bisa dicapai dari persimpangan Jalan Darussalam/Gatot Subroto ataupun Jalan Darussalam/Sei Batang Hari, hanya sekitar 200 meter ke dalam.
Lokasi resto ini tepat berada di tepi jalan. Sebuah neon light di depan jadi petunjuk bagi pengunjung. Meski di tepi jalan, tapi jangan bayangkan lalu lintas hilir mudik menimbulkan kebisingan. Jalan di depan resto ini relatif sepi sepanjang hari. Begitu juga kendati dikelilingi pemukiman warga, tapi lebih mirip suasana kompleks yang tenang, jauh dari keriuhan. Apalagi pada sore dan malam hari, praktis lebih hening.
Sang pemilik resto, Rika Zulpiana Nasution didampingi Betty Windasara selaku owner Iga Panggang Pak Edi, memilih konsep hommy dan ketenangan untuk tempat usahanya. Halaman yang luas, ditata dengan meja –meja bersantap dari bahan kayu pilihan dan dipayungi tenda putih. Satu meja yang menyatu dengan kursi mampu menampung 4 orang. Parkir mobil dan sepeda motor pun tersedia luas di area pintu masuk dan di sebelah resto.
“Menu andalan kami tentunya Iga Sapi Panggang,” kata Rika Zulpiana Nasution kepada medanbisnisdaily.com, Jumat siang (6/12/19).
Hmm, mendengar Iga Sapi Panggang pastilah terbayang harganya mahal, tapi di sini hal itu tak berlaku. Harga seporsi Iga Panggang 250 gram Original BBQ hanya Rp 50 ribu. Iga panggang lada hitam 250 gram cuma Rp 53 ribu sesuai tagline “Iga Mantap Harga Bersahabat”.
Selain itu ada Iga Panggang Lemon Honey, Iga Panggang Mozarella Cheese, dan aneka minuman dengan harga terjangkau. Ada lagi menu unik, Nasi Rempah Iga Alpukat .
Yang menarik, tekstur daging Iga nya disajikan lembut, tidak membuat kita ribet melahap. Kog bisa? Chefnya ternyata dari resto high class terkenal di Kota Medan yang dilanggani pejabat dan ex patriat/orang asing.
Iga Panggang Pak Edi setiap hari buka dari pukul 4 sore sampai 10 malam kecuali hari Minggu tutup.
“Pelanggan kita dari berbagai kalangan. Ada dari kantoran pulang kerja mampir kemari, ada keluarga bekeluarga, grup arisan, anak anak muda, komunitas komunitas juga suka kumpul kemari buat acara,” terangnya.
“Kami menawarkan suasana nyaman, jauh dari hiruk pikuk. Ngobrol tak perlu berteriak teriak karena suarana musik ataupun lalu lintas dan manusia. Selowlah pokoknya dan pelanggan bersantap seolah di halaman rumah sendiri,” tutupnya.