Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini Inspektorat di Pemprov Sumatra Utara, Lasro Marbun, tengah mengejar Pertamina. Kaitannya dengan nilai riil Pajak Bahan Bakar (PBB) yang sesungguhnya. Disebutkan dari sana terdapat potensi pendapatan sebesar Rp 1,3 triliun yang bisa diperoleh sebagai tambahan bagi pendapatan asli daerah (PAD).
Adalah anggota Komisi A DPRD Sumut, M Subandi (Gerindra), yang awalnya mempertanyakan hal tersebut saat rapat dengar pendapat dengan Inspektorat, Kamis (12/12/2019). Dia ingin diungkapkan sesungguhnya berapa PBB yang didapatkan dari Pertamina selama ini. Dan berapa pula jumlah minyak yang keluar setiap harinya di Sumut. Karena terkait dengan penghitungan PBB yang harus mereka bayar.
"Kita perlu tahu soal itu karena pemerintah kabupaten/kota belum lama ini juga mempertanyakan hal tersebut. Berapa sebenarnya jatah bahan bakar minyak untuk setisp daerah dari Pertamina. Datanya tidak jelas," terang Subandi.
Lasro membenarkan bahwa berdasarkan audit Inspektorat selama ini memang belum terang benar (transparan) berapa seharusnya PBB yang dibayarkan Pertamina kepada Pemprov Sumut. Tidak bisa didapatkan informasi atau data tentang jumlah minyak yang dikeluarkan perusahaan plat merah itu per hari di Sumut.
Pertamina, katanya, terlihat melunak setelah Inspektorat meminta bantuan KPK. Sudah ada sinyal bahwa Pertamina akan memberi penjelasan.
"Tenang Pak, kita sudah meminta lembaga superbody (KPK) untuk mempertanyakan, ada potensi pendapatan Rp 1,3 triliun yang bisa diperoleh dari Pertamina," tegas Lasro.
Terhadap penjelasan tersebut Subandi dan anggota Komisi A lainnya menyambut antusias. Mereka sangat mendukung langkah tegas yang dilakukan Lasro, mengajak KPK bekerjasama agar Pertamina tidak menyembunyikan informasi jumlah minyak perhari yang mereka keluarkan setiap hari di Sumut.
"DPRD Sumut siap mendukung Pertamina. Bila perlu depot minyak Pertamina kita tongkrongi biar tahu betapa jumlah minyak yang keluar setiap hari di Sumut," ungkap Subandi.
Sebelumnya Lasro menyatakan keheranannya terhadap Sumut yang merupakan provinsi besar tetapi APBD-nya cuma sekitar Rp 12T. Untuk itu pihaknya melakukan pemeriksaan dan audit guna menemukan sumber-sumber pendapatan baru.