Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Khasanah dunia teater diperkaya dengan dirumuskannya konsep teater Islam. Hal itu tercetus di acara Festival Teater Islam Dunia I yang berlangsung di Susiana Tabrani Convention Hall, Pekanbaru, 13-17 Desember 2019. Rumusan itu, selanjutnya akan menjadi panduan dalam pagelaran Festival Teater Islam Dunia, ke depan.
Kegiatan yang diinisiasi Pertubuhan Teater Islam Dunia (PTID) ini, diharapkan akan memperkaya panggung-panggung teater dunia. Tidak hanya menghibur, namun juga menjadi media dakwah dalam menyiarkan nilai-nilai islami.
Demikian dikatakan Suyadi San, salah seorang peserta Festival Teater Islam Dunia I yang ikut merumuskan konsep itu, kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (18/12/2019).
"Saya dipercaya ikut menjadi salah seorang tim perumus. Pesertanya dari Indonesia, Malaysia, Australia. Seyogianya peserta juga berasal dari Palestina, Kanada dan Inggris. Namun mereka urung datang," kata pendiri Sanggar Generasi Medan ini.
Dijelaskan Suyadi, hasil perumusan oleh tim itu meliputi tata cara teknis dan kreativitas estetis. Poin-poinnya antara lain :
1. Konsep dan metode pementasan teater tidak bertentangan dengan aqidah dan syariat Islam meliputi tata cara teknis dan kreativitas estetika teaterikal.
2. Konsep dan metode pementasan teater juga digalakkan upaya dakwah yang islami yang bersesuaian dengan penonton (mengikut pada sasaran khalayak).
3. Naratif cerita yang diketengahkan membicarakan tentang tema-tema dan isu-isu islami meliputi pelbagai sudut pandang dan keilmuan dan menghindari hal-hal sensitif dalam konteks keislaman dan keadaan sosial di tempat berkenaan.
4. Teater yang dipentaskan harus menuntaskan tema atau cerita secara teknis atau naratif dengan keunggulan dan ajaran Islam sebagai dasar utama.
5. Melangsungkan perbincangan secara terus menerus berkenaan konsep dan isu-isu yang belum mencapai kesepakatan dengan tetap memberikan peluang seniman dan sanggar terus mengembangkan kreativitas.
6. PTID melantik jawatan kuasa yang terdiri dari pakar agama Islam dalam aspek akidah, syariah dan sejarah (Siroh) baik sebagai penasehat konten dalam aspek kesesuaian dengan syariah Islam maupun inspirasi sumber cerita yang boleh dibuatkan dalam pementasan teater.
7. Menganjurkan sanggar melakukan pementasan di peringkat daerah atau negara masing-masing sebagai solusi dan alternatif hiburan dari persoalanmasyarakat terutamanya generasi mud. Misalkan pengaruh narkoba (dadah).
8.Bertekad menjadikan teater Islam sebagai gaya pementasan khas yang diharapkan pada masa akan datang menjadi model yang boleh diikuti dan ditiru.
Dalam kesempatan itu juga ditetapkan pelaksanaan Festival Teater Islam Dunia menjadi agenda dua tahunan. Untuk perhelatan yang kedua direncanakan akan digelar di Malaysia.