Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Marelan. Terbatasnya alokasi solar bersubsidi yang didistribusikan Pertamina ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), membuat sejumlah sopir truk antrean hingga ke jalan raya. Akibatnya, terjadi kemacetan yang mengganggu pengguna jalan lainnya.
Seperti pantauan medanbisnisdaily.com.com, Senin (30/12/2019), puluhan mobil pengangkut peti kemas, mobil tangki dan dum truk terlihat antre memasuki SPBU Jalan Titi Pahlawan, Medan Marelan, Kota Medan untuk berebut solar bersubsidi guna mengisi tangki truk mereka.
Bahkan tidak sedikit pula truk trailer (truk peti kemas) bersama gandengannya ikut antre, sehingga membuat Jalan Titi Pahlawan semberaut dan menimbulkan kemacetan.
Herman (47) warga Jalan Titi Pahlawan kepada medanbisnisdaily.com, mengatakan, kemacetan kerap terjadi setiap pagi. "Ironisnya pagi hari sejak pukul 09.00 WIB sudah terjadi kemkemberapaa cetan berkepanjangan di Jalsn Titi Pahlawan," ujarnya.
Bukan saja macet yang terjadi, pengguna sepeda motor juga nyaris menjadi korban kecelakaan lalu lintas, karena sejumlah truk berlomba-lomba masuk mengisi solar di SPBU tersebut," ujar Herman.
Karyawan SPBU Jalan Titi Pahlawan yang enggan disebut namanya, mengatakan, para sopir yang membawa truk untuk mengisi BBM solar bersubsidi, karena pihak Pertamina membatasi pendistribusian solar bersubsidi ke SPBU tersebut hanya 8 ton per hari. "Karena itu para sopir berebut cepat untuk mengisi tangki truk mereka," sebut karyawan yang sudah senior bekerja di SPBU tersebut.