Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rencana Partai NasDem yang ingin mengusung dan mendukung menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Medan mendapat penentangan dari kalangan internal.
Adalah organisasi sayap Partai NasDem yakni Garda Pemuda NasDem Dewan Pimpinan Wilayah Sumut yang mempersoalkan pencalonan Suami Kahiyang Ayu itu.
Ketua GP NasDem Sumut, Defri Noval Pasaribu, menyatakan akan mempertanyakan kebijakan yang diambil jika partai mencalonkan Bobby Nasution, sementara si kandidat sendiri belum secara resmi ke partai.
"Mengenai kandidat yang akan di usung partai pada Pilkada Medan, Garda NasDem akan mempertanyakan ke partai, jika partai mengusung kandidat yang tidak mendaftar," ujarnya melalui pernyataan tertulis, Senin (30/12/2019).
Cukup beralasan organ sayap partai yang dipimpinnya mempertanyakan kebijakan partai tersebut. Menurut Defri, Partai NasDem saat ini telah menjelma menjadi partai besar.
"Partai NasDem ini partai besar, pada pemilu baru lalu, NasDem secara perolehan kursi naik 100%. Capaian Partai NasDem tersebut bukan "ecek-ecek". Itu semua (jumlah 2 kursi menjadi 4 kursi) diperjuangkan oleh stakeholder Partai NasDem Kota Medan dengan keringat dan kerja keras," sambung Defri Noval.
Jadi, urainya, Partai NasDem Kota Medan setidaknya menghargai kerja keras anggota, kader dan simpatisan partai di Kota Medan.
"Bukan dengan penghargaan apalagi materi. Tapi dengan cara menjaga marwah dan harga diri partai. Masak orang tak mendaftar ke partai, partai malah "ngoyo" mendukung," tandasnya.
Sementara itu, Mustarum sebagai Wakil Ketua bidang OKK GPND Sumut pada kesempatan itu menambahkan secara internal, Partai NasDem sendiri punya kader-kader yang dapat diperjuangkan dalam kontestasi pilkada Medan.
"Partai NasDem memiliki figur yang bisa dan sangat mampu untuk kontestasi pilkada Medan. Ada Afif Abdillah, ada Habib atau Anthonius, ada Randy Eldin yang kini duduk di legislatif. Atau tokoh partai lain dari internal partai," papar Mustarum.
Apabila partai Nasdem nantinya mengusung kandidat yang tak mendaftar ke partai, alangkah subordinannya partai NasDem Medan.
"Partai NasDem itu pengusung, kandidat butuh partai untuk maju pilkada. Jangan dibalik. Jangan hanya karena popularitas dan anak orang nomor 1 RI, lalu partai jadi menafikan kader terbaik partai," tegas Mustarum.
Mustarum juga menyatakan akan konsisten mempertanyakan hal ini sebab popularitas tidak beebanding lurus dengan kemenangan di pilkada.
"Kita harus akui, populis dan anak petinggi belum menjamin sukses di pilkada. Apalagi belum memiliki prestasi sama sekali di Kota Medan ini," jelas Mustarum.