Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah menargetkan produksi beras 3 juta ton per bulan. Harapannya, target tersebut bisa memenuhi kebutuhan konsumsi beras 2,5 juta ton per bulan dan alokasi untuk stok.
"Produksi beras misalnya kalau sebulan butuh 2,5 juta ton, maka minimal kita harus memproduksi 3 juta ton. Kalau enggak kita tak akan punya cadangan," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi di Toko Tani Indonesia Center (TTIC), Jakarta Selatan, Selasa (31/12/2019).
Per Desember 2019 ini, realisasi data dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, sudah ada penanaman padi di 1,5 juta hektare (ha) sawah, sehingga di Maret 2020, prediksinya panen beras tembus 3,7 juta ton.
"Realisasinya Dirjen Tanaman Pangan sudah kasih data menanam di 1,5 juta hektare (Ha). Itu dikasi 5 ton per Ha sudah sekitar 7,5 juta GKP (gabah kering panen). Jadi beras dibagi dua, 3,7 juta. Ya sudah. Itu panen Maret, kan sudah ditanam Desember," jelas Agung.
Agung membeberkan stok beras per hari ini sekitar 4,7 juta ton.
"Nah hari ini sampai dengan 31 Desember, cadangan di Bulog ada 2,13 juta ton. Kemudian data di penggilingan ada disimpan 1,3 juta ton. Kemudian di pedagang pasar itu ada cadangan, 1.000 orang yang melaporkan kepada kita, itu jumlahnya ada 1,1 juta ton. Jadi kalau saya total sebetulnya, standing stok kita hari ini ada sekitar 4,7 juta ton," paparnya.
Sedangkan untuk harga dan pasokan beras, menurut Agung, cukup stabil.
"Alhamdulillah sampai dengan hari ini pasokannya aman, mencukupi, tidak ada orang antre makanan dan harga pun kita kendalikan. Saya menggunakan data BPS saja. Tidak ada kenaikan harga yang berarti, bahkan sebagian tidak naik," ucap dia.(dtf)