Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Tebing Tinggi. Museum sebagai media universal menjadi garda terdepan dalam melestarikan cagar budaya dan menjaga nilai-nilai sejarah yang harus dipertahankan agar jejak sejarah tidak akan hilang tergerus zaman.
Museum Kota Tebing Tinggi yang sejak setahun terakhir ini pengelolaannya di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, belum begitu dikenal oleh masyarakat luas, untuk itu butuh dibenahi dan disosialisasikan kepada masyarakat agar perannya sebagai ruang edukasi dan social dapat berjalan sesuai dengan fungsinya.
Hal itu disampaikan Dosen Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU) Drs Edi Sumarno M.Hum selaku narasumber dalam kegiatan Sosialisasi dan Seminar Museum Kota Tebing Tinggi yang turut dihadiri Kepala UPTD Museum Drs Binsar Pasaribu dan Dra Suriani selaku moderator, Selasa (31/12/2019) di gedung Hj Sawiyah kota setempat.
Museum adalah representasi sejarah Kota Tebing Tinggi, lanjut Edi Sumarno, sejarah berfungsi sebagai sarana edukasi, inspirasi, kreasi, inovasi dan juga rekreasi. “Setiap peristiwa akan meninggalkan jejak-jejak sejarah baik bersifat fisik maupun non fisik, dan jejak sejarah itu bisa saja hilang, terhapus maupun musnah,” katanya.
Hilangnya jejak-jejak sejarah sebagai peninggalan dari masa lalu akan berakibat hilangnya sejarah masa lalu, yang berarti hilangnya identitas suatu komunitas. Kota Tebing Tinggi yang saat ini telah memiliki museum daerah sebagai identitas dari (sejarah) masa lalu tersebut, memiliki fungsi untuk menjaga dan melestarikan cagar budaya untuk menjadi pembelajaran di masa depan, sehingga museum berperan penting di kehidupan.
“Museum sebagai garda terdepan dalam melestarikan cagar budaya dan nilai-nilai sejarah harus mampu memainkan fungsinya sebagai pelestarian warisan budaya, wahana pembelajaran masyarakat serta objek wisata yang edukatif,” terangnya.
Sebelumnya, Kepala UPTD Museum Daerah Kota Tebing Tinggi, Binsar Pasaribu mengatakan, pelaksanaan program kegiatan sosialisasi dan seminar museum tersebut diharapkan dapat mengubah citra dan wajah Museum Tebingtinggi menjadi lebih menarik dan lebih prima sehingga dapat turut meningkatkan jumlah kunjungan ke museum.
Binsar menambahkan, program kegiatan Sosialisasi dan Seminar Museum ini juga dirangkai dengan Diskusi Terpumpun dan Pameran Kontemporer Museum Tebingtinggi yang berlokasi di gedung Museum Daerah di Jalan Balai Kota Tebing Tinggi.
“Kita berharap di tahun 2020 masyarakat sudah mengetahui bahwa di Tebingtinggi telah memiliki museum sebagai salah satu objek wisata, pusat dokumentasi antar budaya dan peradaban serta sebagai sarana tempat belajar yang menarik dan informative,” harap Binsar Pasaribu.