Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Harga beras medium rata-rata nasional per hari ini, Selasa (31/12/2019), berada di level Rp 11.085 per kilogram. Padahal, melihat Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium di wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan (Sumsel), Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Sulawesi, hanya Rp 9.450/kg. Sedangkan, HET di wilayah Sumatera selain Sumsel, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Kalimantan, hanya Rp 9.950/kg. Lalu, HET di wilayah Maluku dan Papua, hanya Rp 10.250/kg.
Selain itu, rata-rata nasional harga beras medium di sepanjang 2019 ini memang selalu di atas HET. Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi?
Menjawab pertanyaan tersebut, Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Risfaheri mengatakan, biaya produksi beras medium memang tak berbeda jauh dengan beras premium. Sehingga, tingginya biaya produksi menyebabkan harganya di atas HET.
"Ya memang sebetulnya, medium dengan premium dari sisi produksinya biayanya tidak terlalu jauh karena cenderung menghasilkan ke premium, dan memang mutunya beras medium itu bagus, medium plus," jelas Risfaheri kepada detikcom, Selasa (31/12/2019).
Sementara, untuk pasokan beras medium dalam negeri, menurut Kementan tak ada masalah. Begitu juga dengan permintaan masyarakat masih dalam taraf normal. Sehingga, dari sisi supply dan demand tak menyebabkan stagnannya harga beras medium nasional di atas HET tersebut.
"Intinya beras cukup, buktinya dari Bulog operasi pasarnya serapannya tidak terlalu penuh. Di bawah target. Artinya kan pasar jenuh," terangnya.
Selain itu, rantai pasok beras pun tak memberikan dampak pada harga beras medium tersebut. Menurut Risfaheri, rantai pasok beras tak terlalu panjang.
"Sebenarnya kalau beras nggak begitu panjang juga, dari penggiling, pengepul, langsung ke pasar induk," tutur dia.
Sejauh ini, menurutnya masyarakat pun tak mengeluhkan harga beras medium berada di atas HET. Sehingga, Satgas Pangan pun masih memberikan toleransi dalam peredaran beras medium dalam negeri ini.
"Tapi kan kadang-kadang Satgas Pangan juga, toh masyarakat nggak mengeluhkan ya dibiarkan saja. Ada toleransi. Tapi sebenarnya kalau masyarakat ingin membeli yang murah pun ada. Sesuai HET ada di pasar. Dan Bulog juga melakukan operasi pasar," pungkas dia.
Perlu diketahui, berdasarkan data dari Kementan, harga rata-rata beras medium di tingkat penggilingan per minggu ke 4 November yakni sebesar Rp 10.470/Kg. Secara rinci, harga tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Barat Rp 12.340/kg, dan terendah Rp 8.903/kg di Provinsi Sulawesi Tengah. dtc