Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Kapolres Nias , AKBP Deni Kurniawan mengatakan, kondisi Kamtibmas di wilayah hukum Polres Nias cukup terpelihara dengan baik selama 2019.
Hal ini menurutnya, tidak terlepas dari dukungan komponen masyarakat, Pemda, dan stakholder dalam menjaga Kamtibmas. Apalagi pada Pemilu serentak 2019 di Kepulauan Nias sampai pelantikan presiden, wakil presiden dan DPR aman terkendali.
Namun kata AKBP Deni, bila melihat crime indeks kriminalitas di wilayah hukum Polres Nias yang terdiri dari kabupaten Nias, Nias Barat, Nias Utara dan Kota Gunungsitoli selama 2019 sebanyak 619 kasus. Mengalami penurunan bila dibanding dengan tingkat tindak pidana di 2018 sebanyak 654 kasus.
"Turun sekitar 67 kasus PTP," ungkap Kapolres Nias, AKBP Deni Kurniawan kepada wartawan di Mapolres Nias, Selasa sore (31/12/2019).
Menurut Deni, jumlah kasus tindak pidana umumnya berasal dari laporan yang diterima dari masyarakat.
Deni menjelaskan, yang paling menonjol kebanyakan kasus penganiayaan ringan. "Karena memang penganiayaan ringan ini di kepulauan Nias cukup tinggi disebabkan kebiasaan meminum tuak nifaro," ungkap Deni Kurniawan.
Sebab, menurut Kapolres, berdasarkan hasil uji lep BPOM, tuo nifaro mengandung kadar etanol sebesar 27%. "Sehingga membuat orang mabuk dan cepat terpengaruh daya emosi yang cukup tinggi. Suka tidak suka itu memang kenyataan," terangnya.
Deni mengatakan, dirinya sudah menyampaikan permasalahan efek tuo nifaro ke masing-masing Pemda melalui FGD yang turut dihadiri tokoh budaya Nias, Dr Teoni Telaumbanua. Agar bagaimana bisa diatur pengelolaannya dengan baik. Mengingat tuo nifaro juga merupakan kearifan lokal yang semula bernama tua sataha atau tuo mbanua.
Dijelaskannya, selain kasus penganiayaan ringan kemudian curanmor, narkoba, dan KDRT. "Curanmor kita berikan tindakan terukur. Karena umumnya pelaku masih usia sekolah dibawah umur," tutur AKBP Deni.
Adapun target di 2020 lanjut AKBP Deni Kurniawan, akan mencalonkan diri untuk dapat tampil sebagai satker menuju zona integritas dari Kemenpan RB.
Guna menuju zona integritas tersebut, upaya yang akan dilakukan pembenahan sarana prasarana, bersih dari pelayanan bebas korupsi.
"Isnya Allah, kami yakin di 2020 akan bisa menuju zona integritas. Jika target ini berhasil maka personil bisa mendapatkan remunerasi lebih baik.