Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Masih belum ada tindak lanjut atas berkembangnya dugaan bahwa banjir bandang yang terjadi di Labuhan Batu Utara (Labura), Minggu (29/12/2020) dinihari disebabkan rusaknya hutan oleh perusahaan nakal.
Padahal sudah santer di masyarakat, khususnya masyarakat Labura yang menuding perusahaan (PT LBI), adalah biang kerok pengrusakan hutan di Labura. Di grup facebook Gemala Raya sejauh ini, tudingan terhadap LBI itu terus disuarakan netizen.
Namun Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, belum mau berkomentar soal dugaan perusahaan nakal yang membabat kayu-kayu di hutan Labura sehingga memicu terjadinya banjir bandang tersebut.
Menjawab wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Selasa (07/01/2020), Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, beralasan karena belum meninjau dampak dari banjir bandang Labura itu.
"Besok baru mau saya tinjau, saya belum bisa lihat, belum bisa bicara kalau saya belum lihat, nanti salah nanti," ujar Gubernur Edy didampingi Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah.
Disebutkannya, dirinya berangkat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumut, Rabu (8/1/2020) pukul 07.00 WIB dengan naik helikopter.
Sebelumnya menjawab wartawan, Senin (30/12/2019), Gubernur Edy Rahmayadi, soal banjir bandang Labura terjadi karena dipicu pengrusakan hutan, mengatakan informasi itu masih harus dipastikan kebenarannya.
"Kabarnya (banjir bandang karena pengrusakan lingkungan), karena didapatnya banyak potongan-potongan kayu berarti ada sesuatu, tetapi ini harus kita buktikan, ada sesuatu di atas, nanti kita cek," ujar Edy.
Sebagaimana diketahui, banjir bandang menghantam Desa Pematang, Desa Hatapang, dan sebagian Desa Batu Tunggaldi Kecamatan Na IX-X, Labura, Minggu (29/12/2019) dinihari.
Banjir bandang tersebut menyebabkan kerusakan rumah warga dan infrastruktur jalan dan jembatan. Bahkan ada 2 warga yang meninggal dunia, dan sejauh ini juga 2 warga hilang dan belum ditemukan hingga sejauh ini.