Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Manila. Pemerintah Filipina memerintahkan evakuasi wajib bagi seluruh pekerja asal Filipina dari wilayah Irak. Patroli pantai Filipina mengerahkan kapal ke kawasan Timur Tengah untuk mengevakuasi warga Filipina ke lokasi aman, sebagai antisipasi jika konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran semakin memburuk.
Seperti dilansir Associated Press, Rabu (8/1/2020), Departemen Luar Negeri Filipina dalam pernyataannya menyebut bahwa pemerintah telah menaikkan level waspada di Irak ke level tertinggi, yang mewajibkan setiap warga Filipina untuk segera meninggalkan negara tersebut karena risiko keamanan yang meluas.
Disebutkan Departemen Luar Negeri Filipina bahwa setiap pekerja Filipina yang ada di Irak bisa pergi sendiri atau dibantu oleh majikan mereka atau oleh pemerintah Filipina.
Diketahui bahwa Filipina merupakan salah satu negara Asia yang memiliki populasi besar tenaga kerja asing di Irak. Diperkirakan ada sekitar 1.600 warga Filipina dan keluarga mereka di Irak. Kebanyakan diketahui bekerja pada fasilitas dan perusahaan komersial AS di sana.
Keputusan Filipina mengevakuasi seluruh warganya di Irak ini diumumkan setelah Iran melancarkan serangan rudal terhadap dua pangkalan militer Irak yang menjadi markas tentara AS. Serangan rudal Iran itu merupakan balasan atas serangan drone AS pekan lalu, yang menewaskan Mayor Jenderal Qasem Soleimani.
Presiden Rodrigo Duterte dan para pejabat tinggi Filipina menggelar rapat darurat sejak akhir pekan untuk membahas rencana evakuasi tersebut.
Dalam pernyataan pada Selasa (7/1) malam waktu setempat, Duterte mengumumkan pengerahan utusan khusus untuk meminta jaminan dari pemimpin Irak dan Iran bahwa warga Filipina akan selamat jika terjadi konflik lanjutan.
"Hanya untuk mendapatkan jaminan agar rekan senegara kita memiliki jalan keluar jika situasi memburuk," tutur Duterte kepada wartawan setempat.
Otoritas Filipina menyatakan pihaknya tengah memfinalisasi detail soal rencana evakuasi. Namun otoritas patroli pantai Manila menyebut kapal patroli baru yang sedang berlayar dari Prancis menuju Filipina, telah dialihkan ke Timur Tengah untuk membantu evakuasi. Kapal patroli itu bisa menampung 500 orang sekaligus.
"Jika terjadi konflik, para pekerja Filipina di luar negeri akan dibawa ke pelabuhan-pelabuhan yang lebih aman di mana mereka akan diangkut via udara, jika memang kebutuhan meningkat," demikian pernyataan Patroli Pantai Manila, sembari menyebut kapal patroli itu mungkin berlabuh sementara di Oman atau Dubai.(dtc)