Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal menggabungkan hotel-hotel yang dimiliki perusahaan pelat merah. Saat ini hotel-hotel pelat merah masih dikelola di berbagai BUMN yang berbeda dari inti bisnisnya.
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) atau Inna Group, Iswandi Said mengatakan saat ini Kementerian BUMN bersama perusahaan milik negara yang punya bisnis hotel masih mencari pola yang pas untuk mengimplementasikan rencana tersebut. Kajian ditargetkan akan selesai dalam waktu 6 bulan ke depan.
"Kita untuk membuat konsolidasi ini ada satu tim dari BUMN sekarang ini sedang pembentukan konsultan untuk mencarikan yang terbaik polanya seperti apa. Targetnya 6 bulan harus selesai, Juni tahun ini selesai sudah kajiannya dan itu tinggal diputuskan oleh Kementerian (BUMN)," kata Iswandi di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2020).
Seandainya HIN yang ditunjuk untuk mengelola seluruh hotel, ia mengaku sudah siap karena jika dilihat dari bisnis inti (core business), HIN satu-satunya BUMN yang bergerak di bidang perhotelan.
"Harus siap (jika ditunjuk sebagai pengelola hotel). Kalau dilihat arahan selama ini kenapa kita harus konsolidasi kembali ke core, nah kalau core ini kan HIN satu-satunya hotel," kata Iswandi di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2020).
Meski begitu, pihaknya tidak mau terlalu percaya diri sebelum ditetapkan. Iswandi bilang, semua keputusan ada di Kementerian BUMN. Pasalnya mereka yang punya wewenang untuk menentukan kebijakan.
"Tapi saya nggak bisa GR (terlalu percaya diri) dulu masa dibilang saya yang terpilih. Untuk penetapan siapa yang jadi lead, itu kewenangan ada di Kementerian (BUMN)," ucapnya.
Iswandi menjelaskan, ada pertimbangan dan kajian dari Kementerian BUMN untuk memutuskan siapa yang akan kelola hotel-hotel pelat merah. Salah satunya, seberapa besar calon pengelola bisa meyakinkan kinerjanya akan bagus.
"Ada pertimbangan dari Kementerian (BUMN) juga, ada kajian-kajian juga. Insyaallah kita berharap kalau core-nya di HIN. Paling utama buat HIN adalah kinerjanya harus bagus. Kita harus convine (meyakinkan) ke mereka (Kementerian BUMN) kalau hotelnya nanti diserahkan ke kita, kita harus bisa kelola dengan baik dan menguntungkan ketimbang dikelola sendiri," jelasnya.(dtf)