Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Presiden RI Joko Widodo memimpin Rapat Koordinasi Nasional Kebakaran Hutan dan Lahan (Rakornas Karhutla) di Istana Negara Jakarta, Kamis (6/2/2020). Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, hadir di Rakornas itu.
Presiden Jokowi dalam arahannya kembali menegaskan tidak akan memberikan toleransi bagi aparat TNI dan Polri yang di wilayah kerjanya tidak mampu mengatasi Karhutla. Itu sekaligus menjadi warning bagi Pangdam, Kapolda, Dandim dan Kapolres.
Jokowi juga mengingatkan, apabila ditemukan titik api sekecil apapun, maka pihak terkait diminta segera memadamkannya. Sehingga titik api tersebut tidak membesar dan meluas. Sebab Karhutla menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat dan perekonomian.
"Kebakaran ini sudah puluhan tahun lalu terjadi. Betapa berjuta hektar telah terbakar. Di dalam pengalaman saya, 2015 itu betul-betul sebuah kebakaran besar. Saat itu 2,5 juta hektar lahan kita terbakar baik lahan gambut maupun hutan," ujar Jokowi, sebagaimana dalam keterangan tertulis Pemprov Sumut.
Sementara itu, Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan dukungan penuh Pemprov Sumut mendukung setiap upaya pemerintah pusat dalam mengatasi Karhutla. Edy Rahmayadi mengajak semua pihak yang terkait untuk bersinergi menanggulangi karhutla.
Senada dengan Jokowi, Gubernur Edy mengatakan Karhutla telah menimbulkan dampak yang luar biasa baik materi maupun moril. Masyarakat adalah yang paling merasakan dampak buruk karhutla. Untuk itu, Edy Rahmayadi meminta setiap instansi mendukung penegakan hukum terhadap pelaku Karhutla.
"Penegakan hukum terhadap pelaku, agar karhutla ini tidak terulang kembali. Kasihan masyarakat menderita menghirup asap," ujar Edy, seraya mengimbau agar setiap pihak hingga masyarakat dapat mencegah terjadinya karhutla, yakni dengan cara tidak membiarkan kebakaran meluas.