Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Pendiri dan deklarator PAN, Abdillah Toha meramalkan masa depan PAN usai Zulkifli Hasan terpilih lagi menjadi Ketum. Dia melihat dominasi Amien Rais di PAN sudah luntur.
"Dominasi AR (Amien Rais) pada PAN sudah lama dirasakan sebagai penghambat kemajuan partai itu. Namun baru pada kongres kemarin tampaknya muncul keberanian untuk mengakhirinya. Kongres terakhir PAN kemarin terang terangan adalah persaingan antara kubu Mulfachri Harahap-Hanafi Rais yang didukung oleh AR lawan kubu besannya sendiri sang petahana Zulkifli Hasan," kata Abdillah Toha dalam tulisannya yang diterima oleh detikcom, Kamis (13/2/2020).
Abdillah tak tahu siapa yang menyulut kerusuhan dalam Kongres V PAN yang digelar di Kendari itu. Berdasarkan berbagai laporan yang ia amati, kericuhan bermula dari penolakan kubu AR atas pendaftaran Zulkifli sebagai calon ketum yang dianggap terlambat.
Namun yang jelas bagi Abdillah kini Zulhas sudah terpilih. Artinya, lanjut dia, langkah Amien Rais dalam mengendalikan PAN telah dipatahkan.
"Hasil akhir sudah jelas. Zulkifli Hasan terpilih kembali. Artinya, inilah pertama kali AR dihentikan dalam upayanya mengendalikan PAN. AR bahkan kabarnya tidak hadir pada penutupan kongres. Apakah ini berarti akhir dari dominasi AR terhadap PAN, dan fungsi AR tidak akan diambil oleh individu lain? Kita akan melihat perkembangan PAN selanjutnya," ungkapnya.
Pendiri partai berlambang matahari putih itu kemudian menyoroti sosok Hatta Rajasa yang menduduki posisi Ketua MPP. Menurutnya, Hatta adalah politisi ulung.
"Bagi saya yang masih menjadi tanda tanya besar adalah munculnya kembali dan diakomodasikannya seorang Hatta Rajasa sebagai ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP). Hatta di mata saya adalah politisi ulung yang cerdik melihat peluang. Dia akan melakukan apa saja demi meraih yang diinginkannya," tuturnya.
Walaupun begitu, dia sempat memandang calon ketum PAN lain seperti Mulfachri juga punya peluang. Menurutnya, yang mestinya mendapatkan posisi ketua MPP adalah Mulfachri, bukan Hatta.
"Sesungguhnya, menurut pendapat saya, Mulfachri punya peluang untuk menang andai saja dia cukup percaya diri untuk maju tanpa harus berlindung dibawah naungan AR. Saya cukup kenal Mulfachri sebagai orang yang cerdas dan berintegritas. Mulfachri gagal menangkap aroma kader PAN yang ingin bebas dari kungkungan orang kuat PAN. Sebaliknya Zulkifli setelah meraih kemenangan, seharusnya lebih arif menempatkan Mulfachri sebagai ketua MPP demi menyembuhkan keretakan dalam tubuh PAN," paparnya.
Dia kemudian mengingatkan bahwa insiden kericuhan yang mewarnai kongres V PAN juga bisa terjadi dalam partai lain. Soalnya, kata dia, beberapa partai punya kultur yang sama dengan PAN.
"Peristiwa adu otot di PAN merupakan peringatan buat partai-partai lain. Dia sekali-kali bukanlah monopoli partai itu. Beberapa partai politik lain disini punya kultur yang sama," ujar Abdillah. dtc