Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, dan Wakil Gubernur, Musa Rajekshah, menyambut kunjungan kerja Komisi VI DPR RI di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Jumat (28/02/2020). Di hadapan Komisi VI yang dipimpin ketuanya Martin Manurung,mantan Pangkostrad itu curhat mengenai masalah kekurangan daya listrik di Sumut, yang kemudian mengakibatkan hengkangnya 50 investor dari Sumut ke Majalengka.
Edy mengatakan, daya yang tersedia di Sumut masih sebesar 2.800 megawatt (MW). Dari jumlah itu, terdapat 2.100 yang diserap dan sisanya 700 MW cadangan daya. Sementara untuk kaitan investasi Sumut hingga tahun 2028, dibutuhkan sekitar 5.362 MW lagi.
Perencanaan kebutuhan daya itu, kata Edy, untuk mendukung rencana 16 program pembangunan prioritas yang sudah masuk di APBN, termasuk diantaranya Sumut Sport Center, rumah sakit internasional, pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung dan lainnya.
"Saat itu kami undang investor dari Hongkong datang kenlmari. Kami bawa melihat ke kawasan industri Batubara. Dia lihat, dipelajari. Habis itu tak jadi membuka investasinya di Sumut," seraya mengatakan mereka hengkang ke Majalengka.
"Bah, saya agak sedikit agak sewot gitu. Saya cek kentataan bahwa satu persoalannya adalah energi. Kalaulah jadi itu dipaksakan 50 perusahaan masuk ke situ, energi kita tak cukup makanya dia mundur. Saya ceritakan nanti tranportasi dan segalanya, tetapi yang permasalahan energi adalah pengambatnya," tambah Edy.