Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pada perdagangan hari ini, pelaku pasar dikejutkan dengan pemberitaan dari Presiden Joko Widodo yang menyatakan bahwa ada 2 WNI yang positif covid-19 atau virus corona. Seiring dengan kabar tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung terpangkas lebih dari 1% di sesi pertama.
Alhasil, IHSG terus memerah sepanjang perdagangan hari ini hingga ditutup turun 1,68% di level 5.361,24. Padahal di sesi pertama pagi, IHSG sempat menguat dan diyakini akan lebih banyak terdongkrak dari sentimen positif yang beredar di pasar keuangan Asia. Beberapa indeks saham di Asia justru mampu mengalami kenaikan yang seyogyanya akan menjadi kabar baik bagi pelaku pasar saham di tanah air.
"Namun tanpa diduga, pasar berbalik arah dengan lebih banyak memilih keluar setelah diumumkan terjangkitnya dua WNI akibat serangan virus corona," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Senin (2/3/2020).
Tapi berbeda dengan IHSG, rupiah justru menguat di level 14.265/dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah menguat dibandingkan penutupan sebelumnya dimana rupiah sempat di atas 14.300/dolar AS.
Rupiah memang sempat goyah saat diumumkan temuan kasus baru Covid-19 di Indonesia. Rupiah sempat melemah di kisaran level 14.400-an/dolar AS meski tidak berlangsung lama. Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang secara tiba-tiba melakukan rapat dewan Gubernur BI dan memutuskan untuk menurunkan kewajiban Giro Wajib Minimum (GWM) valas dari sebelumnya sebsar 8% menjadi 4%, menolong kinerja rupiah. Kebijakan tersebut efektif meredam tekana pada mata uang rupiah yang pada akhirnya mampu berbalik menguat di sesi penutupan.
"BI merespon cepat penyebaran virus corona di Indonesia dengan melakukan kebijakan untuk menurunkan GWM valas. Kebijakan ini setidaknya meredam gejolak pasar keuangan nasional yang tengah tertekan dari buruknya dampak yang ditimbulkan dari serangan covid-19 terhadap pasar keuangan," kata Gunawan.