Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Di tengah merebaknya kasus virus corona yang berdampak terhadap aktivitas perdagangan dunia, aktivitas ekspor minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dari Sumatra Utara (Sumut) melalui Pelabuhan Belawan justru mengalami peningkatan yang signifikan.
Buktinya, sepanjang bulan kedua 2020 aktivitas ekspor CPO Sumut yang dikapalkan ke berbagai belahan dunia melalui Pelabuhan Belawan naik sekitar 14,45 %.
Sepanjang Februari 2020 kata Asisten Manajer Hukum dan SDM Pelindo 1 Cabang Belawan, Mufthi Rakhman kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (12/3/2020), aktivitas ekspor CPO Sumut lewat Pelabuhan Belawan tercatat sebanyak 260.469 ton. Jumlah ini naik sekitar 14,45 % dibandingkan periode serupa 2019 yang berjumlah 227.583 ton.
Sedangkan jika dibandingkan dengan Januari 2020 kata Alung, demikian juru bicara Pelindo 1 Cabang Belawan itu biasa disapa, aktivitas ekspor CPO Sumut Februari 2020 naik sekitar 22 % yakni dari 213.495 ton menjadi 260.469 ton.
Kendati sepanjang Februari 2020 aktivitas ekspor CPO Sumut lewat Belawan mengalami peningkatan yang signifikan, namun secara kumulatif justru turun. Sepanjang Januari- Februari 2020 ekspor Sumut lewat Pelabuhan Belawan sebanyak 473.964 ton, sedangkan periode serupa 2019 jumlahnya 506.985 ton atau turun sekitar 2,56 %.
Menurut Alung, tahun ini jumlah komoditas ekspor yang dikapalkan melalui Pelabuhan Belawan juga mengalami penurunan yang signifikan. Di mana selama dua bulan pertama 2020 jumlah komoditas yang dikapalkan melalui Pelabuhan Belawan hanya empat jenis terdiri dari CPO,bungkil, karet dan ikan. Sementasra tahun 2019 jumlahnya 9 jenis komoditas.
Alung menambahkan, di dua bulan pertama 2020 total ekspor melalui Pelabuhan Belawan tercatat sebanyak 537.601 ton. Sementara periode serupa 2019 jumlahnya mencapai 635.412 ton atau turun sekitar 15,39 %.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Sumut (Kadinsu), Khairul Mahalli mengatakan, ekspor CPO dari Sumut melalui Pelabuhan Belawan mengalami kenaikan karena komoditas tersebut merupakan kebutuhan dunia.