Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Lapas Kelas II/B Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, meniadakan layanan kunjungan bagi warga binaan (WBP) selama 10 hari ke depan. Terhitung sejak 23-Maret s/d 1-April-2020. Sebagai alternatif, keluarga dan WBP serta pengunjung dapat menggunakan sarana layanan kunjungan online yang disediakan pihak Lapas di ruang kunjungan
"Terhitung sejak 23-maret- 2020, layanan kunjungan keluarga bagi WBP ditiadakan untuk 10 hari kerja pertama. Sebagai alternatif, kita fasilitasi di ruang kunjungan sarana layanan kunjungan online memakai fasilitas video call menggunakan aplikasi Google Duos," sebut Jaya Saragih, Kalapas Siborongborong, dikonfirmasi Medanbisnisdaily.-com Sabtu (21/3/2020).
Peniadaan layanan kunjungan langsung (tatap muka) dilakukan mengingat 85% WBP bukan berasal dari wilayah Taput, melainkan dari berbagai kota di Sumut seperti Medan, Lubuk Pakam, Labuahan Batu dan kota-kota lainnya. Namun untuk layanan-layanan lainnya, seperti layanan kesehatan, layanan pembebasan bersyarat, layanan kemandirian serta layanan kerohanian, masih tetap dilakukan.
"Hanya layanan kunjungan yang kita tutup sementara. Untuk layanan lainnya masih kita berlakukan untuk menjamin hak-hak warga binaan baik itu melalui tim pelayanan eksternal (Pemkab Taput), maupun layanan mandiri kami," sebut Jaya Saragih.
Sejauh ini, kata Saragih, kesehatan WBP masih terbilang ditingkat baik. Tim medis internal dan tim pencegahan COVID- 19 di lapas siborongborong terus melakukan pengecekan dan pemeriksaan kesehatan bagi warga serta melakukan kordinasi dgn instansi terkait guna perkembangan informasi. Upaya-upaya pencegahan juga telah dilakukan melalui penyemprotan desinfektan di lingkungan blok hunian dan kantor-kantor, serta menyiapkan sarana hand sanitizer di tempat-tempat tertentu.
Bagi warga yg menurut kesehatannya sedang kurang baik, juga disediakan Alat Pelindung Diri (masker) namun jumlahnya terbatas. Keterbatasan APD berupa masker dan hand sanitizer perlu ditambah untuk mencegah penyebaran virus Corona.
"Kita sudah berkordinasi denga instansi terkait perihal upaya pencegahan yang telah dilaksanakan dan meminta bantuan untuk ditambahkan stok sarpras berupa masker dan cairan hand sanitizer," punkasnya.