Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Boeing sementara akan menutup pabriknya di Washington DC selama dua minggu untuk mengurangi penyebaran virus corona (COVID-19).
Beberapa pekerja produksi Boeing telah didiagnosis menderita corona. Serikat pekerja Machinist mengumumkan bahwa salah satu anggotanya yang bekerja di pabrik Boeing di Everett, Washington, telah meninggal akibat komplikasi virus corona.
Pihak Boeing mengatakan akan menutup pabriknya dan penundaan aktivitas pabrik mulai Rabu (25/3/2020) dan akan berlangsung selama 14 hari.
"Tindakan ini diambil untuk memastikan keselamatan karyawan, keluarga, dan masyarakat setempat, dan akan mencakup penutupan yang teratur sesuai dengan persyaratan pelanggan," kata Boeing (BA).
Selama Boeing ditutup akan lakukan kegiatan pembersihan menyeluruh di lokasi yang terkena dampak corona dan akan menetapkan syarat khusus jika karyawan harus kembali bekerja.
Perusahaan telah meminta agar karyawannya yang dapat bekerja di rumah dan tetap mendapatkan bayaran selama penutupan. Berbeda dengan pekerja di lini produksi mereka tidak dapat melakukan pekerjaannya di rumah.
Serikat pekerja Machis, yang mewakili sebagian besar pekerja produksi di Washington, memiliki sekitar 35.000 pekerja. Ada juga ribuan karyawan manajemen dan inspektur yang bekerja di jalur produksi.
Boeing telah menghentikan produksi perakitan di Renton, Washington tempat pesawat Boeing 737 Max dirakit.
Karyawan yang bekerja pada Max belum diberhentikan tetapi ditugaskan untuk tugas lain.
Boeing mengatakan akan menjaga jalur perakitan pesawat 787 di Carolina Selatan, serta jalur perakitan militer dan helikopter di dekat St. Louis dan Philadelphia.
Washington sangat terpukul akibat penyebaran virus corona dengan total hampir 2.000 kasus positif corona dan 95 orang meninggal, menurut data negara, Minggu (22/3/2020).(dtf)