Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Yayasan BITRA Indonesia menawarkan kepada Pemerintah Provinsi Sumut dan atau pihak berwenang untuk menggunakan 2 tempat pusat pelatihan milik mereka menjadi tempat rujukan atau bahkan karantina bagi pasien dalam pengawasan (PDP) maupun positif terpapar virus corona. Kedua tempat itu adalah Training Center Sayum Sabah (TCSS) yang berada di Desa Sayum Sabah, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang dan Pusat Pelatihan Peternakan Terpadi (PPPT) Mangga Dua, Desa Mangga Dua, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai.
Hal itu disampaikan Direktur Pelaksana Bitra Indonesia, Rusdiana Adi dalam keterangan tertulisnya yang diterima medanbisnisdaily.com, Selasa (24/3/2020).
Kata Rusdiana, dalam hal ini Bitra hanya menawarkan tempat pusat pelatihan, sedangkan peralatan, operasional dan prosesnya diserahkan kepada pihak berwenang.
Menurutnya, selain menawarkan tempat, dalam membantu pemerintah menanggulangi wabah virus corona ini, Bitra juga melakukan sosialisasi tentang virus corona, termasuk bagaimana mencegahnya melalui pola hidup bersih dan sehat. Di antaranya mencetak 75 unit spanduk berisi pesan-pesan sosialisasi dan imbauan dan sedang didistribusikan ke desa-desa.
Rusdiana menjelaskan, pasca masuknya virus corona ke tanah air membuat bingung masyarakat, terutama di pedesaan. Beredar berbagai macam informasi dan berita-berita yang tidak jelas dan tidak dapat dipertanggung-jawabkan tentang pandemi Covid-19 ini. Minimnya pengetahuan, bacaan dan paparan informasi yang benar, keterbatasan melakukan analisis, menjadi penyebab memuncaknya kepanikan.
"Akibat pengetahuan yang minim tentang pandemi Covid-19 dan langkanya alat dan bahan pembantu antisipasi penyebar-luasan infeksi, masyarakat pedesaan tetap beraktifitas di luar rumah, seperti biasa. Tanpa pelindung dan antiseptic, seperti tidak menggunakan masker, handsanitizer, alkohol pembersih dan jenis antiseptic lain. Masyarakat pedesaan juga tidak berupaya meningkatkan daya tahan tubuh dengan menambah asupan makanan, gizi dan juga asupan khusus yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh lebih tinggi," terangnya.
Kata Rusdiana, meluasnya penyebaran pandemi Covid-19 ke pedesaan diprediksi akan terus meningkat jika tanpa antisipasi komprehensif dan masif. Peningkatan lalulintas global memberi kesempatan orang dari desa bepergian ke kota dan bahkan lintas negara. Bahkan salah satu pasien Covid-19 berusia 50 tahun dari kota kecil Binjai, Sumatera Utara, terjangkit setelah melakukan pengajian akbar di Malaysia. Hal ini membuktikan bahwa lalu lintas global sudah begitu tinggi.
Bukan hanya bepergian dengan urusan pribadi, kelompok pengajian dan bisnis saja, namun juga urusan bekerja lintas negara juga dapat menjadi penyebaran yang efektif pandemi ini ke pedesaan. Kepulangan pekerja migran dari sekitar negara tetangga ke desanya masing-masing juga menjadi potensi lainnya.
"Berangkat dari persoalan besar yang sedang kita hadapi inilah, Yayasan Bitra Indonesia sebagai sebuah lembaga sosial di Sumatera Utara ingin turut berpartisipasi dengan berbagai upaya yang akan dilakukan di pedesaan Sumatera Utara, di antaranya sosialisasi, edukasi, penyadaran dan fasilitasi alat pencegahan dan bahan antisipatif menyebar-luasan pandemi infeksi Covid-19. Pada tahap awal ini BITRA baru merealisasi cetak 75 unit spanduk dan sedang didistribusikan ke desa-desa," kata Rusdiana.