Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pada Matet 2020, Sumatra Utara (Sumut) mencatatkan deflasi sebesar 0,16%. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, deflasi Maret disumbang oleh penurunan harga cabai merah. Selain cabai merah, penyumbang lain deflasi Sumut yakni minyak goreng, angkutan udara, tomat, kacang panjang, cabai rawit dan cabai hijau.
Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi, mengatakan, pada Maret 2020, 3 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumut mengalami deflasi yakni Sibolga sebesar 0,79%, Pematang Siantar sebesar 0,12% dan Medan sebesar 0,19%. "Sedangkan dua kota lainnya yakni Padangsidempuan mengalami inflasi sebesar 0,53% dan Gunung Sitoli sebesar 0,43%," katanya, Rabu (1/4/2020).
Syech mengatakan, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,63%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01%; dan kelompok transportasi sebesar 0,52%.
Sementara kelompok yang mengalami inflasi yakni kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,19%; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,80%. Sementara kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks.
Data BPS, dari 24 kota IHK di Pulau Sumatra, 14 kota tercatat deflasi. Deflasi tertinggi di Sibolga sebesar 0,79% dengan IHK sebesar 103,76 dan terendah di Padang dan Bengkulu sebesar 0,02% dengan IHK masing-masing sebesar 103,54 dan 103,63.