Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menjelaskan alasan pemerintah hanya memberikan imbauan, bukan larangan tegas agar warga tidak mudik di tengah pandemi Corona (COVID-19). Luhut mengatakan pemerintah tidak ingin aktivitas ekonomi mati.
"Jadi pertimbangan utama kita supaya juga ekonomi itu tidak mati sama sekali. Dan ini kami lihat setelah kita hitung semua ini mungkin pilihan yang terbaik. Dari banyak pilihan yang mungkin juga tidak cocok," kata Luhut dalam konferensi pers yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (2/4/2020). Luhut menjawab pertanyaan apa pertimbangan utama pemerintah memutuskan bahwa urusan mudik ini hanya sebatas imbauan, bukan larangan tegas.
Luhut mengatakan pemerintah terus mengimbau warga untuk tidak mudik karena dikhawatirkan membawa penyakit ke kampung halaman. Bagi warga yang tidak mudik, pemerintah akan memberikan kompensasi.
"Jadi yang pertama, pertimbangan utamanya, kita lihat, menjawab pertanyaan tadi juga bahwa orang kalau dilarang pun mudik saja gitu. Jadi kita nggak mau. Jadi sekarang kita imbau kesadaran bahwa kalau anda mudik, pasti bawa penyakit. Hampir pasti bawa penyakit. Kalau membawa penyakit itu di daerah terbukti ada yang meninggal, bisa keluargamu. Nah kita nggak mau itu, oleh karena itu kita anjurkan untuk tidak mudik. Nah karena tidak mudik, kita harus beri kompensasinya di sini dan itu kita lakukan," ujar dia.
Luhut lantas berbicara mengenai penerapan lockdown di sejumlah negara yang berujung gagal. Hal itu juga yang menjadi pertimbangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih pembatasan sosial berskala besar (PSBB) daripada karantina wilayah.
"Katakan kita lockdown, kita sudah lihat di India, kita lihat Malaysia. Di China sendiri kan hanya di Hubei itu lockdown, jadi dari pertimbangan-pertimbangan semua itu kita melihat ini, dan sarankan ke presiden. Dan ke presiden lebih jernih lagi melihat, kalau itu kita lakukan dampak yang paling kena adalah masyarakat paling bawah, dan beliau nggak mau," kata Luhut.(dtc)