Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dinas Sosial Kota Medan menargetkan penyaluran beras kepada masyarakat yang terkena dampak sosial penyebaran virus corona mulai dilakukan pada Senin, 6 April 2020. Ada 1.000 ton beras yang akan dibagikan. Untuk tahap awal dibagikan masing-maisng 10 kg/KK. Sejak 3 hari lalu proses pendataan mulai dilakukan.
Untuk mempercepat proses penyaluran maka beras yang akan diberikan kepada masyarakat merupakan beras Bulog. Pembelian beras ke Perum Bulog dilakukan untuk menghindari praktek kekurangan.
"Pengadaan gampang beli ke Bulog, gampang. Pemerintah ke pemerintah, gampang. Kalau swasta ribut nanti, kenapa dia, kenapa dia. Saya bilang Bulog. Harganya kan standart juga," ujar Kepala Dinas Sosial Kota Medan, Endar Lubis, ketika dikonfirmasi Jumat (3/4/2020)
Endar menjelaskan berdasarkan arahan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, tahap awal beras yang akan dibagikan kepada masyarakat berjumlah 1.000 ton.
"Ditahap awal ini sesuai perintah pak wali ada 1.000 ton, itu kan kami hitung, seribu ton lebih, dipreksi untuk 300 ribu kepala/jiwa/orang, diperkirakan 1.080 ton. Kita kan ada cadang beras pemerintah (CPB) di Bulog, itu ada hak kabupaten/kota 100 ton, itu gratis, itu dibiayai pemerintah pusat, jadi yang diadakan melalui APBD lebih kurang 980 ton. Di tahap awal ini 1.080 ton," jelasnya.
"Saat ini pendataan oleh Kepling, ya. Kalau mau pro aktif silahkan jumpai keplingnya, tapi tanya diri, miskin apa tidak. Jangan karena ada bantuan, semua merasa berkah susah kita nanti.
Miskin itu ada 14 kriteria, salah satunya penghasilan dibawah satu juta perbulan, itu masuk miskin, ada beberapa lagi," tegasnya.
BACA JUGA: 1.000 Ton Beras Bantuan Pemko Medan Dibagikan 6 April, Ini Kriteria Penerima
Driver ojek online (ojol), supir angkot, tukang bangunan, menjadi skala prioritas penyaluran bantuan. Sebab, pekerjaan tersebut adalah informal.
"Untuk driver taksi online, tergantung, di verifikasi, driver taksi online, katakanlah dia kredit, kalau dia bisa ambil mobil bisa dibilang termasuk kategori mampu. Nanti ada prioritas, seperti pengemudi ojek online sepeda motor, sepi juga dia kan, atau supir angkot, tukang bangunan. Kalau taksi online di rumuskan lagi, kan itu butuh pengkajian, kalau saya maunya semua dikasi, cuma kan tergantung anggaran, pak wali mau begitu juga, kalau anggaran cukup gak masalah," imbuhnya.
Pemberian bantuan ini, diakui Endar, dilakukan secara selektif dan hati-hati agar tidak timbul persoalan nantinya. "Biarkan kami bekerja agar margin eror bisa ditekan," tuturnya.