Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kementerian BUMN datangkan alat tes kilat untuk mendeteksi virus Corona dari Swiss, bekerja sama dengan Roche Holding AG. Alat ini akan mendeteksi virus dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
Ada dua alat yang didatangkan, rinciannya dua buah MagNa Pure 96 dan 18 buah LightCycler. Menurut Staf khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga kedua alat ini dalam sehari mampu melakukan maksimal 10 ribu tes per hari.
"Kalau ini ter-intsall semua, ini bisa 9 ribu 10 ribu tes tiap hari bisa kita ketahui hasilnya. Kecepatan alat tesnya memiliki kecepatan sangat tinggi," jelas Arya lewat rilis video BNPB, Rabu (8/4/2020).
Arya mengatakan apabila keseluruhan alat ini sudah terpasang, dalam sebulan Indonesia mampu melakukan tes PCR untuk mendeteksi virus Corona untuk 300 ribu orang pasien.
"Kalau setiap hari ada tes 9 ribu sampai 10 ribu, bisa aja sebulan 300 ribu orang dites. Bisa mengejar kepastian orang kena corona atau tidak," kata Arya.
Arya menjelaskan alat pendeteksi virus dengan metode PCR memang disebut manjur oleh berbagai negara dalam menetapkan apakah pasien positif Corona atau tidak. Namun, di Indonesia alatnya terbatas sehingga butuh lebih banyak.
"Alat PCR ini alat yang banyak ditetapkan berbagai lembaga dunia untuk menetapkan positif atau tidak. Ini sudah berjalan, tapi memang ada kekurangan di sini alatnya, sehingga tes laboratorium agak lambat," ungkap Arya.(dtf)