Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,27% di level 4.575,90. Kinerja IHSG melemah setelah sejumlah indeks bursa di Asia mengalami pelemahan seiring kembali terpuruknya indeks saham futures di Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, mata uang rupiah menguat di level 15.410/dolar AS. Kinerja IHSG dan rupiah bertolak belakang pada hari ini. Tekanan pada IHSG terjadi seiring dengan melemahnya harga minyak mentah dunia.
"Harga minyak mentah yang anjlok membuat sejumlah saham berbasiskan energi mengalami penurunan," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Senin (20/4/2020).
Pelemahan harga minyak memberikan gambaran suram terkait dengan buruknya kinerja ekonomi dunia ke depan. Sementara itu, review lembaga pemeringkat internasional yang merubah outlook rating Indonesia menjadi negatif memberikan tekanan di pasar saham. Meskipun Indonesia tidak kehilangan status sebagai negara layak investasi, hanya outlook-nya saja yang berubah.
"Perubahan outlook ini saya pikir hanya akan memberikan dampak kecil bagi perubahan sikap investor terhadap iklim investasi di tanah air. Bahkan dalam konteks tertentu tidak memberikan dampak negatif. Dikarenakan negara lain juga mengalami masalah rating yang tidak jauh berbeda. Bahkan lebih parah," kata Gunawan.
Dikatakan Gunawan, penguatan rupiah pada hari ini juga menjadi bukti kuat kalau outlook yang berubah tidak serta merta menyurutkan asing untuk masuk ke pasar obligasi Indonesia.