Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Bulan Ramadan biasanya menjadi 'panen' besar bagi toko-toko emas termasuk di Medan. Namun tahun ini, kondisi berbeda dialami para pedagang emas karena pandemi virus corona. Karena sudah sepekan ramadan, pengunjung toko emas sangat sepi.
"Padahal Ramadan tahun-tahun sebelumnya, penjualan emas sudah naik 60% pada pekan pertama. Bahkan ada yang naiknya sampai 100%. Karena memang penjualan pada bulan Ramadan itu menjadi yang tertinggi sepanjang tahun. Tapi saat ini sangat berbeda. Toko sepi. Bahkan dalam satu hari bisa tidak ada pengunjung yang datang," kata Pemilik Toko Emas Suranta di Pasar Pringggan Medan, Edi Suranta, Jumat (1/5/2020).
Edi mengatakan, pandemi corona yang disertai dengan protokol social distancing, work from home, hingga larangan mudik memang berdampak besar pada penjualan emas. Belum lagi masyarakat tidak punya uang karena banyak usahanya yang tutup atau ada yang dirumahkan atau kena PHK.
"Jadi kondisinya saat ini sudah sangat komplit. Apalagi emas bukan kebutuhan pokok, jadi tidak menjadi prioritas masyarakat. Kalau kami hitung-hitung, penjualan sudah turun hampir 100%. Kalau bulan lalu masih 90%, tapi sekarang sudah terjun bebas," kata Edi.
Dikatakan Edi, rata-rata pedagang emas memang sangat kesulitan menghadapi pandemi corona ini. Bahkan sudah banyak yang tutup seperti di pasar-pasar diantaranya Padang Bulan, Petisah, Pringgan dan lainnya. Belum lagi toko-toko yang selama ini beroperasi di pusat perbelanjaan.
Ketika ditanya bagaimana mengantisipasi kerugian, kata Edi, tidak ada yang bisa dilakukan. Hanya berharap pandemi ini segera berlalu. Karena meski sebagian toko emas masih buka dengan memangkas jam operasional menjadi pukul 10.00 hingga 17.00 WIB dari biasanya pukul 09.00 hingga 18.30 WIB, pedagang hanya berharap ada pengunjung yang datang.
"Masih berharap. Mungkin masih ada masyarakat yang ingin membeli pada Ramadan ini. Semoga di pekan depan ada yang membeli," katanya seraya menambahkan saat ini harga emas turun ke Rp 800.000/gram dari sebelumnya sempat menyentuh harga Rp 870.000/gram.
Pedagang emas di Pasar Sei Sikambing Medan, Anto Kacaribu, mengatakan, penjualan memang sepi sejak pandemi corona. Bahkan kondisinya juga tidak berbeda meski sudah masuk bulan ramadan. "Sepi. Kalaupun ada pengunjung, mereka biasanya menjual emas miliknya. Tapi jumlahnya juga tidak Banyak," katanya.
Diakuinya, penjualan bulan ramadan biasanya sangat tinggi. Tapi tahun ini justru sebaliknya karena pandemi corona. Pedagang emas berharap kondisi ini cepat berlalu karena penjualan mereka terus melorot setiap hari.