Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Masih minimnya jaringan infrastruktur telekomunikasi hingga ketidakmampuan orangtua siswa untuk memiliki dan mengakses alat yang digunakan siswa dalam belajar daring, tidak menghalangi Juni Hari Yanto, guru wali kelas IV SDN 017976 Indrapura Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara, untuk terus memberikan pembelajaran kepada para siswanya. Juni membuat program sidak belajar, dimana siswa yang tidak dapat mengakses pembelajaran online akan didatanginya.
Juni mengatakan, sudah hampir satu bulan lebih berusaha menjalankan tugas mengajar daring dengan mengirimkan materi dan video pembelajaran lewat WA Group di kelasnya. Siswa diminta melihat dan memahaminya secara berurutan. Tetapi dari yang sudah dilakukan hasilnya masih belum maksimal. Dari 48 orang siswa di kelasnya, hanya 24 orang tua siswa yang memiliki handphone pintar yang bisa digunakan anaknya untuk belajar.
"Itu pun sepertiganya tidak mampu mengakses pembelajaran online yang saya lakukan. Selain karena jaringan sinyal handphone yang kurang baik, kendala orang tua siswa yang bekerja di kebun dan ladang serta bekerja di kantor sehingga tidak dapat mendampingi anaknya dalam belajar online," katanya, Jumat (1/5/2020).
Menurutnya sisa anak yang tidak dapat mengakses pembelajaran online akan sangat tertinggal selama kondisi belum kembali normal. Akhirnya dengan menaiki sepeda motor secara bergiliran satu persatu ia mendatangi siswanya dimana rumahnya berdekatan maksimal 3 orang siswa diminta untuk hadir dan belajar bersama. Agar mudah memahami sesuai dengan tema yang diberikan, ia mengajak siswa untuk membuat media pembelajaran sederhana. Terkadang juga menggunakan lingkungan rumah sebagai sumber belajar.
Mengajari siswa dengan segala keterbatasan bukan hal baru bagi Juni dan siswanya, dengan menerapkan pola "Mikir" yang diadopsi dari program Tanoto Foundation dimana siswa terlibat aktif membuat dan mempelajari media pembelajaran sebagai bahagian dari proses komunikasi dan interaksi siswa, sehingga guru dapat memberikan refleksi dari apa yang dipelajari.
Juni yang juga fasilitator daerah Program Pintar Tanoto Foundation ini mengatakan, terkadang disaat melakukan kunjungan ke rumah, dia tidak bisa menemui siswanya. Ada yang ikut orang tuanya bekerja di ladang atau ia bermain bersama temannya, ada juga yang ditemui sedang berada di rental dan warnet bermain game online.
Juni yang tahun 2019 lalu mendapatkan penghargaan Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Batubara dan Juara 2 di tingkat Provinsi Sumatra Utara ini mengungkapkan, ia dan sekolahnya juga mengalokasikan anggaran untuk membantu siswa yang kurang mampu dengan menyediakan paket data internet agar kegiatan pembelajaran jarak jauh tetap dapat terlaksana.
"Kami juga membagikan masker kepada anak dan orang tua siswa," katanya.