Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdail.com - Medan. Sebanyak 7.900 debitur usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Bank Sumut terdampak Covid-19 saat ini sedang dalam proses restrukturisasi kredit. Total pinjaman 7.900 debitur tersebut mencapai Rp 1,3 triliun. Sektor yang paling banyak terdampak adalah perdagangan dan perhotelan.
Direktur Utama (Dirut) Bank Sumut, Muchammad Budi Utomo, mengatakan, debitur yang mendapatkan restrukturisasi adalah nasabah UMKM yang pinjamannya di bawah Rp 10 miliar. Tetapi untuk nasabah Bank Sumut yang sedang proses restrukturisasi mayoritas pinjamannya maksimal Rp 500 juta.
"Relaksasi untuk setahun. Bank Sumut mengikuti pemerintah. Peraturan terakhir yang keluar kalau 3 bulan pertama bunga dibayar 6%, kemudian 3 bulan berikutnya 50% dari bunga KUR atau 3%. Restrukturisasinya mengikuti itu. Jadi perlu disampaikan bahwa restrukturisasi ini bukan penghapusan kredit. Jadi jangan sampai nanti dipikir tidak perlu bayar kredit lagi," katanya, Sabtu (9/5/2020).
Kalau kondisi membaik dalam 3 bulan ini dan nanti pelaku UKM memerlukan modal kerja, Bank Sumut juga akan membantu. Budi Utomo memastikan jika pihaknya akan mendampingi debitur agar nanti cepat bangkit dan jangan sampai kolaps.
Dikatakannya, nasabah Bank Sumut yang terdampak Covid-19 tersebar di seluruh Sumut. Tapi persentase terbesar berada di Kota Medan yang berkisar 40%.
Untuk kinerja Bank Sumut sendiri, masih bisa tumbuh di triwulan I-2020. Mulai dari pemberian kredit, himpunan DPK hingga laba. Meski untuk kredit macet ada kecenderungan naik, namun masih di bawah ketentuan Bank Indonesia (BI) sebesar 5%. Begitupun, Bank Sumut sedang bersiap untuk menghadapi triwulan II-2020 dimana kasus Covid-19 terus bertambah.
Di tengah kondisi saat ini, menurut Budi, bukan bank yang aset besar yang bisa bertahan. Namun bank yang memiliki DPK tinggi. Pihaknya pun akan terus mencari terobosan untuk bisa bertahan dan bahkan tumbuh di tengah pandemi corona.
Untuk operasional setiap hari, Bank Sumut sudah melaksanakan protokol pencegahan Covid-19. Dan sudah 50% karyawan yang melakukan work from home (WFH) yang dilakukan secara bergantian. Karena pihaknya tidak boleh mengurangi pelayanan pada nasabah.
Untuk memudahkan nasabah bertransaksi, Sumut Mobile juga terus di-upgrade. Memang penggunanya meningkat pada masa pandemi ini. Karena itu, Bank Sumut terus meng-upgrade fitur-fitur Sumut Mobile.
"Tentu kita berharap pandemi ini segera berlalu. Bank Sumut juga akan terus bersiap untuk menghadapi kemungkinan jika pandemi ini tak kunjung usai. Tapi untuk skenario terburuk, Bank Sumut masih akan survive," kata Budi Utomo.