Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Manila. Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, kembali memperpanjang lockdown di beberapa area untuk membatasi penyebaran virus Corona (COVID-19). Lockdown untuk wilayah Manila dan sekitarnya diketahui telah berlaku selama 9 pekan terakhir dan akan diperpanjang untuk dua pekan lagi.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (12/5/2020), perpanjangan lockdown ini disampaikan Duterte dalam rapat dengan satuan tugas COVID-19 yang ditayangkan oleh televisi nasional Filipina pada Selasa (12/5) pagi. Tidak disebut lebih lanjut di mana saja lockdown akan diperpanjang, hanya disebutkan 'beberapa area'.
Tidak disebutkan juga oleh Duterte soal area mana saja yang lockdownnya akan dilonggarkan dan untuk berapa lama.
Pengumuman lebih detail disampaikan juru bicara kepresidenan Filipina, Harry Roque, seperti dilansir CNN Filipina. Disebutkan Roque dalam pengumumannya bahwa wilayah Metro Manila, Provinsi Laguna dan Cebu City akan ditempatkan di bawah lockdown atau enhanced community quarantine (ECQ) yang dimodifikasi, mulai 16 Mei hingga 31 Mei, atau sekitar dua pekan.
Diketahui bahwa ECQ di Manila dan sekitarnya yang berlaku sejak pertengahan Maret seharusnya berakhir pada 15 Mei mendatang, setelah diperpanjang beberapa kali oleh Duterte. Di bawah ECQ, otoritas setempat bisa membatasi pergerakan untuk mengakses layanan esensial dan untuk bekerja, bisa membuka kembali manufaktur dan pabrik pemrosesan tertentu hingga kapasitas 50 persen dan membatasi pembukaan kembali layanan transportasi.
Diketahui bahwa Filipina menjadi salah satu negara dengan lockdown paling ketat dan paling lama di dunia untuk mengatasi pandemi virus Corona. Perpanjangan selama dua pekan berarti menjadikan lockdown di negara ini mencapai total 11 pekan, atau 80 hari, yang jelas-jelas lebih lama dari lockdown selama 76 hari di kota Wuhan, China, yang menjadi titik nol pandemi virus Corona.
Filipina sejauh ini mencatat lebih dari 11 ribu kasus virus Corona, dengan 726 kematian. Wilayah Manila dan sekitarnya, atau yang disebut Greater Manila, menjadi pusat penyebaran virus Corona. Dengan 64 persen dari total kasus dan 72 persen dari jumlah kematian ada di area berpenduduk 13 juta jiwa itu.
Sejauh ini, otoritas Filipina diketahui baru melakukan 158 ribu tes Corona -- lebih sedikit dari negara-negara lain -- sehingga sulit untuk mengukur seluas apa penyebaran virus Corona di negara ini. Beberapa pekan terakhir, penyebaran virus Corona cenderung stabil dengan tambahan 150-300 kasus per hari.
Duterte menyatakan bahwa langkah-langkah pelonggaran akan diberlakukan di beberapa area, namun dia mendorong warga tetap waspada dan selalu memakai masker.
"Bagi mereka yang akan diizinkan keluar dan bekerja, bagi mereka yang tidak, ingat bahwa mencabut pembatasan, bukan berarti COVID tidak ada lagi," tegas Duterte. "Kita tidak akan membiarkan gelombang kedua atau ketiga terjadi," tandasnya.(dtc)