Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rumah Bakal Calon (Balon) Wakil Wali Kota Medan dari Partai Gerindra, Suryani Paskah Naiborhu, yang berada di kawasan Medan Petisah, diteror oleh orang tidak dikenal (OTK). Wanita yang juga pariban (saudara dari pihak ibu) kandung dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, ini mengatakan, peristiwa ini diketahuinya pada Sabtu (16/5/2020) pagi.
"Saat itu saya keluar rumah dan menuju garasi mobil. Di sana saya menemukan 3 buah batu. Saat saya periksa lebih lanjut, ternyata kaca belakang mobil saya sudah pecah," ujarnya, Sabtu (16/5/2020).
Suryani Paskah Naiborhu mengatakan, garasi mobil itu sendiri menggunakan pintu dengan model kerangkeng atau jeruji besi. Sehingga lemparan batu itu telah menyebabkan kaca belakang mobilnya pecah.
Satu-satunya Balon Wakil Wali Kota Medan perempuan dari Partai Gerindra ini menduga, pelaku melakukan beberapa kali lemparan. "Sepertinya 2 buah batu dilempar dari jauh namun tidak kena. Kemudian pelaku sepertinya melompat pagar dan melempar mobil Avanza saya dari jarak dekat sehingga memecahkan kaca belakang mobil yang berada di dalam garasi pintu kerangkeng besi," ujarnya.
Suryani Paskah Naiborhu sendiri telah melaporkan peristiwa tersebut kepada polisi, dalam hal ini kepada pihak Polrestabes Medan. Laporan ini ditindaklanjuti oleh petugas dengan membuat Surat Tanda Lapor Nomor : STTLP/1224/YAN.2.5/K/V/2020/SPT RESTABES MEDAN.
Penyidik dari Reskrim Polrestabes Medan kemudian mendatangi rumah Suryani Paskah Naiborhu di kawasan Medan Petisah dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Suryani Paskah Naiborhu menyesalkan terjadinya peristiwa teror tersebut. Menurutnya, pelaku telah melakukan perbuatan tidak terpuji dan juga melakukan perusakan.
Suryani menduga, teror ini berkaitan dengan sikap kritisnya dalam menyikapi dua persoalan di Kota Medan. Pertama mengenai Peraturan Wali Kota Medan tentang Kekarantinaan Kesehatan yang dinilainya melanggar UU Kekarantinaan Kesehatan serta peristiwa terbakarnya kapal tanker MT JAG LEELA yang mengakibatkan 7 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.
"Karena itu saya berharap petugas kepolisian dapat mengungkap tuntas peristiwa ini dan menangkap pelakunya. Saya juga memohon kepada Bapak Kapolda Sumut untuk mengungkap aktor intelektual dibalik peristiwa ini. Saya menduga ada tujuan jahat dari aktor intelektual tersebut terhadap saya. Karena itu dalam kesempatan ini saya memohon untuk pengamanan diri," ujarnya.