Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ribuan warga yang berbondong-bondong ke lokasi pasar murah di Gedung Serbaguna Pemprov Sumut, Jalan Wiliem Iskandar, perbatasan Medan-Deli Serdang, Minggu (17/5/2020), harus menelan pil pahit. Sebab, panitia hanya menyediakan 600 paket sembako.
Informasi dihimpun ribuan warga yang ingin berbelanja sembako murah sudah memadati Gedung Serbaguna sejak pagi tadi, meski kegiatan pasar murah baru dimulai pukul 10.00 - 18.00 WIB.
"Saya sudah antri di sini sejak jam 8 pagi bang, tapi belum juga bisa masuk untuk belanja paket sembako. Orangnya ramai dan padat kali hingga desak-desakan gini," ujar Susi, salah seorang warga yang ikut antri.
Hal yang sama juga diungkapkan Ahmad Zaki, warga Percut Sei Tuan. Ia bahkan mengaku kecewa. Pasalnya, ternyata pihak pelaksana hanya menyediakan 600 paket sembako. Sementara warga yang antri ribuan jumlahnya dan masih banyak lagi yang terus datang.
"Sebelumnya tidak diberitahukan kalau sembako yang disediakan terbatas. Tiba-tiba dikatakan habis saja. Trus kenapa warga disuruh antri hingga berdesak-desakan. Kalau seperti ini bukan malah membantu, tapi malah menyengsarakan warga," ujarnya.
Ahmad Zaki mengaku datang ke pasar murah di GOR Serbaguna ini bersama istrinya. Pasalnya, ditengah pandemi saat ini ekonomi begitu sulit. Sementara saat inu sudah mendekati lebaran dan perlu berbelanja kebutuhan sembako. "Awalnya berharap bisa sedikit tertolong berbelanja di pasar murah, tapi tak tahunya seperti ini," sebutnya.
Salah seorang panitia dari Dinas UMKM Sumut yang tak bersedia menyebutkan namanya, saat ditanya terkait tak lagi terpenuhinya protokol kesehatan pada pelaksanaan pasar murah ini, malah marah kepada wartawan. Ia menyatakan kalau panitia telah berusaha mengimbau agar warga menjaga jarak, tapi warga tetap juga berdesak-desakan.
BACA JUGA: Pasar Murah Pemprov Sumut Amburadul: Plt Kadiskop: Nggak Nyangka, Masyarakat Susah Diatur!
"Pokoknya sudah kita imbau warga, sudah capek kita, tapi ya tetap berdesakan juga. Jangan tanya-tanya lagi... Kalau mau tanya sana sama Gugus Tugas dan Pemprovsu, kami hanya pelaksana di sini," katanya.
Petugas dari Polsek Percut Sei Tuan, Iptu M Rohim D, menyatakan bahwa aparat kepolisian menurunkan sekitar 16 personel untuk berjaga di pasar murah ini, namun pihaknya juga kesulitan untuk melakukan pengaturan pada warga agar mematuhi protokol kesehatan disaat pandemi.
"Pengaturannya sudah salah dari sana ini. Harusnya penjualan paket sembako murahnya di halaman GOR saja, jadi lebih luas dan terbuka. Pembatasannya harusnya sejak dari gerbang, tidak seperti ini masyarakat terus berbondong-bondong masuk dan sampai sini berdesakan," ujarnya.