Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumut mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membeli karet di tingkat petani. Hal ini dilakukan untuk menstabilkan harga karet. Sebab, di tengah pandemi covid 19 harga karet terus turun tajam. Padahal karet merupakan hajat hidup orang banyak di Provinsi Sumut .
"Biasanya harga karet di tingkat petani kisaran Rp 8.000 - Rp 10.000 per kg. Sekarang hanya Rp 3.000 - Rp 5.000. Harga tersebut turun lebih dari 60%," ujar Ketua Umum BPD HIMPI Sumut, Mazz Reza Pranata, Kamis (21/5/2020).
Menurutnya, harga wajar karet ditingkat petani adalah Rp 10.000 atau seharga 1 kg beras. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) 2018 ada sekitar 300.000 hektar lahan karet yang dimiliki oleh petani kecil dan menghidupi 2 juta KK di Sumut.
Reza menilai, harga karet sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan khususnya di Sumut. Ia berkeyakinan ketika harga karet naik maka pertumbuhan ekonomi ikut naik, begitu sebaliknya.
"Harga karet yang sangat rendahini sangat menyengsarakan petani. Para petani tidak bisa belanja, akibatnya daya beli turun dan pelaku UMKM tidak laku dagangannya. Agar ekonomi terus berputar pemerintah harus turun tangan dengan membeli karet rakyat langsung dengan harga wajar," tegasnya.
Pemerintah, kata dia, harus memberikan stimulus yaitu bisa melibatkan BUMN untuk membeli karet rakyat dengan harga wajar. Perkebunan karet negara terbesar di Indonesia dimiliki BUMN memiliki luas 80.000 hektar
"Ekspor karet sumatera utara terus mengalami penurunan, tahun 2018 dengan volume sekitar 410.000 ton. Setelah batubara dan sawit, karet adalah penghasil nyata devisa untuk Indonesia dengan nilai sekitar US$ 4 milliar," jelasnya.
Saat ini, lanjut dia, kondisi petani karet di desa sangat kesulitan akibat tidak memiliki uang dan penyebab utamanya adalah harga karet yang turun drastis.
"HIPMI memberikan solusi agar ekonomi bisa tumbuh lagi adalah dengan memberikan stimulus komoditas rakyat. Negera harus hadir dalam kondisi sulit sekarang dengan membeli hasil produksi karet rakyat. Toh pemerintah juga tidak akan rugi dengan menyimpan karet. Menyimpan karet dengan kualitas baik tidak akan masalah. Karena begitu harga normal lagi, pemerintah melalui BUMN bisa menjual dengan harga yg wajar," bebernya.
Teks : Logo BPD HIMPI Sumut
Foto : istimewa