Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tebing Tinggi. Sebagai kota jasa yang berada di persimpangan jalur lintas timur dan barat Sumatera, Kota Tebing Tinggi sejak lama berharap adanya investor yang mau membangun hotel berbintang, namun harapan tersebut gagal, rencana pembangunan hotel bintang 4 di Jalan KF Tandean kota Tebing Ginggi batal. Pihak pengelola telah mengubah izinnya menjadi bangunan rumah toko (ruko).
Pantauan wartawan di lokasi pembangunan, Selasa (2/6/2020), terlihat bangunan bersegi empat berderet dan dipagar seng yang dipasangi baliho 'Hotel Bintang 4 Pertama di Tebingtinggi Grand Mansion Hotel' lengkap dengan design hotel yang akan dibangun.
Menurut warga setempat, Misran, proses pembangunan yang direncanakan menjadi hotel bintang 4 ini dimulai November 2019 yang lalu. Namun jika dilihat dari bentuknya bangunan tidak sesuai dengan baliho yang terpampang.
"Dari awal memang direncanakan akan dibangun hotel bintang empat, tapi kalau dilihat dari bentuk bangunan sepertinya sudah berubah fungsi menjadi ruko," ucapnya.
Selaku masyarakat Tebingtinggi, Misran mengaku pastilah warga merasa bangga dan senang adanya dengan hotel berbintang 4 di Tebingtinggi, sebab dengan adanya hotel, peluang kerja dan peningkatan ekonomi di sekitar hotel akan terjadi peningkatan.
"Kalau ada bangunan hotel mewah pasti akan menyerap tenaga kerja dari warga Tebing Tinggi, dan usaha kecil di sekitar hotel pasti laris," katanya.
Namun dengan beralih fungsi, Misran merasa kecewa dan heran. Apakah proses izin segampang itu berubah dan apa tindakan dari Pemko Tebingtinggi.
Kadis Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), H Surya Darma, kepada wartawan membenarkan bahwa pihak pengusaha Rianto (Achiong) seyogiayanya akan membangunan Hotel dilokasi tersebut, namun merubahnya menjadi bangunan rumah toko (ruko) sebanyak 50 unit.
"Pemberitahuan perubahan pembangunan sudah disampaikan ke Pemko Tebingtinggi, dan IMB nya sudah terbit," katanya.
"Pengusaha menerangkan ada beberapa pertimbangan di lokasi tersebut tidak dibangun hotel (saran pendapat dari konsultan dari grup ternama di Jakarta). Namun lokasi pembangunan hotel dialihkan ke depan Pasar Sakti dan site plan ada sama pengusaha," jelasnya.