Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Perekonomian Sumatra Utara (Sumut) diprediksi akan mencapai titik terendahnya di tahun 2020 sebagai imbas dari pandemi virus corona. Meski pada triwulan I-2020 masih bisa tumbuh 4,65%, namun pada triwulan II-2020 diprediksi hanya berkisar 1,3% hingga 1,7%. Perlambatan ekonomi disinyalir bakal tetap terjadi pada triwulan III dan IV-2020.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, mengatakan, prediksi perlambatan ekonomi Sumut pada triwulan II-2020 karena buruknya kinerja ekspor-impor dan permintaan domestik sebagai imbas dari merebaknya virus corona secara cepat dan meluas.
"Kegiatan ekspor-impor mengalami penurunan baik secara nilai maupun volume. Penurunan ekspor terjadi hampir dengan seluruh negara mitra dagang utama untuk komoditas CPO dan karet. Impor juga mengalami penurunan terutama pada komoditas logam dasar dan mesin industri. Kinerja ekspor-impor ini sangat mempengaruhi perekonomian Sumut," katanya, Rabu (17/6/2020).
Wiwiek mengatakan, prediksi ekonomi Sumut di triwulan II yang tumbuh terbatas juga disebabkan lemahnya konsumsi rumah tangga. Hal ini karena pembatasan aktivitas masyarakat sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang lebih luas. Selain itu, ada PHK terutama pada pekerja yang bergerak di sektor pariwisata, jasa dan perdagangan akibat pandemi.
Faktor lainnya dari sisi investasi. Akibat pandemi, rencana investasi pelaku usaha juga tertahan sembari melihat perkembangan kondisi pandemi corona. Selain itu, investasi juga terganggu karena terhambatnya proses pengadaan, pembebasan lahan dan pembangunan akibat himbauan work from home (WFH) dan social distancing.
"Meluasnya Covid-19 memang menghambat banyak lapangan usaha. Tentu Sumut yang banyak ditopang ekspor, terus dari industri pengolahan dan perdagangan, sangat berdampak dengan pembatasan sosial serta himbauan untuk tidak keluar rumah," kata Wiwiek.
Ditambahkannya, perlambatan ekonomi triwulan II-2020 juga terindikasi oleh beberapa indikator diantaranya Indeks Survei Penjualan Eceran dan perkembangan penyaluran kredit yang menurun. Dari sektor pariwisata, tingkat hunian kamar dan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mengalami penurunan yang sangat drastis.