Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Paris. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menunjuk seorang birokrat politik senior yang tidak terlalu dikenal publik, Jean Castex, menjadi Perdana Menteri (PM) baru menggantikan Edouard Philippe yang mengundurkan diri. Penunjukan Castex menjadi langkah pertama Macron dalam perombakan kabinetnya.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (4/7/2020), perombakan atau reshuffle dilakukan setelah hasil pemilu daerah menunjukkan hasil yang suram untuk partai La Republique En Marche atau Partai Republik Bergerak yang menaungi Macron.
Castex yang mantan penasihat top untuk mantan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, ini tidak terlalu dikenal oleh publik Prancis. Dia berasal dari Partai Republik yang merupakan kelompok oposisi sayap kanan, yang bertentangan dengan partai Macron yang beraliran sentris.
Diketahui bahwa Castex beberapa waktu terakhir bertanggung jawab atas kemajuan progresif Prancis dalam menghadapi virus Corona. Kebijakan-kebijakan Prancis terhadap Corona banyak dipuji para pakar.
"Mari kita perjelas: Saya ada di sini bukan untuk mencari perhatian. Saya di sini untuk mendapatkan hasil," ucap Castex saat berbicara kepada publik pertama kali sebagai PM Prancis, dalam wawancara dengan TF1.
Dinyatakan Castex bahwa dirinya akan menyajikan pemetaan politiknya pekan depan dan perombakan kabinet lebih luas diperkirakan akan terjadi beberapa hari ke depan. Prosesi serah-terima jabatan dari Philippe kepada Castex digelar di Hotel de Matignon. Philippe memberikan senyuman lebar saat menyampaikan salam perpisahan.
Macron sendiri menjanjikan 'jalan baru' untuk Prancis dalam menghadapi krisis Corona, yang membawa Prancis ke dalam resesi terburuk sejak Perang Dunia II dan membuat jutaan warganya terancam menganggur.
Pengunduran diri Philippe diumumkan setelah La Republique En Marche menderita kekalahan telak dalam pemilihan komunal di seluruh Prancis pada hari Minggu lalu. Meskipun masih menikmati popularitas yang tinggi di Eropa, citra Macron di dalam negeri telah mengalami kemunduran signifikan.
Pemerintahannya menghadapi tekanan politik dalam negeri, terutama dengan adanya rangkaian aksi protes rompi kuning, yang menentang reformasi tenaga kerja yang marak sebelum pandemi Corona.(dtc)