Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tokyo. Pusat pemeriksaan Corona di tiga bandara Jepang menjelang dibukanya perbatasan negara untuk perjalanan internasional dibangun. Seperti apa?
Dilansir dari Japan Today, Minggu (19/7/2020) Jepang akan melakukan tes massal pada pelancong di Bandara Haneda, Narita, dan Kansai mulai September 2020. Rencana awalnya, Negeri Sakura akan menyediakan 9.000 alat tes PCR setiap hari.
Namun pemerintah Jepang baru-baru ini mengumumkan akan meningkatkan kapasitas pemeriksaan menjadi 13.000 sampel per hari. Mereka juga meningkatkan kapasitas ruang karantina bagi pelancong yang positif Corona.
Saat ini, pemerintah Jepang juga sedang berupaya untuk mempercepat pemeriksaan Corona dan pengumuman hasil tes dari yang semula membutuhkan waktu beberapa hari menjadi hanya beberapa jam. Upaya ini akan dikemas menggunakan metode pengujian lanjutan.
Pusat pemeriksaan di bandara Jepang itu dapat melayani 6.000 orang yang masuk ke Jepang setiap harinya. Jumlah itu terbagi menjadi 1.800 orang di Bandara Haneda Tokyo, 2.700 orang di Narita dekat Tokyo, dan 1.500 orang di Kansai Osaka.
Bagi yang hasil tesnya negatif, mereka akan diberikan sertifikat. Sementara itu sampai pusat pemeriksaan ini dibuka, setiap orang yang akan meninggalkan Jepang harus dites di klinik swasta. Namun jumlah total tes yang dilakukan diyakini tidak lebih dari ratusan.
Selain akan membuat pusat pemeriksaan Corona, Jepang juga membentuk travel bubble bersama Australia, Selandia Baru, Thailand dan Vietnam. Negeri Sakura juga sudah mulai bernegoisasi dengan China, Malaysia, Singapura, dan Taiwan untuk proyek yang sama.
Travel bubble ini akan memungkinkan orang asing masuk tapi khusus pebisnis dan pekerja profesional internasional. Setelah itu, Jepang baru akan menyambut kembali pelajar, dan yang terakhir adalah wisatawan.(dtt)