Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota DPRD Medan dari Partai Hanura, Hendra DS, meminta semua orang tidak berfikir sempit dalam konteks memilih calon pemimpin.
Menurutnya, pemimpin Kota Medan ke depan harus kuat. Kekuatan calon pemimpin tidak bisa hanya dilihat dari pengalaman.
"Wali Kota Medan itu didalam pikiran saya itu harus orang yang kuat, jadi tidak memandang pengalaman atau tidak. Punya koneksi yang kuat di pemerintah pusat atau di daerah," ujarnya, ketika dimintai tanggapan, Senin (3/8/2020).
Dalam beberapa kasus, ia menilai pemimpin Kota Medan di masa lalu tidak memiliki koneksi kuat ke pemerintah pusat. Meskipun, punya pengalaman atau jam terbang tinggi di pemerintahan.
"Karena ada beberapa kasus yang menghambat pembangunan Medan itu, karena tidak kuatnya pemimpin Medan melakukan lobi-lobi ke pusat," ungkapnya.
Sekretaris DPC Partai Hanura Kota Medan ini mencontohkan persoalan penanganan banjir dan sampah. Di mana, salah satu upaya penanganan banjir adalah revitalisasi sungai. Sementara kewenangan tersebut berada di pemerintah pusat dalam hal ini Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II yang berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Sampai hari ini sungai tidak bisa direvitalisasi. Jadi bukan hanya persoalan pengalaman, kalah tidak memiliki koneksi kuat, sama saja," ucap anggota dewan yang duduk di Komisi IV itu.
Persoalan lain, kata dia, yakni tertundanya pembangunan Islamic Center selama 15 tahun. Padahal, warga Medan begitu menantikan pembangunan tersebut.
"Sudah 15 tahun baru lahan dan akses jalan yang disiapkan. Kalau pemimpin Medan kuat dan punya koneksi, pasti itu sudah selesai," bebernya.
Kriteria calon pemimpin Medan yang dimaksud, kata dia, berada di dalam diri Bobby Afif Nasution.
"Pengalaman bisa didapat seiring berjalan waktu. Pengalaman bisa diimbangi kalau punya koneksi kuat," bebernya.
Seperti diberitakan, Wakil Ketua DPRD Medan Fraksi PKS, Rajuddin Sagala, menyebut dengan segala persoalan yang ada, Kota Medan butuh pemimpin yang berpengalaman. Bukan hanya pengalaman, pemimpin Kota Medan harus memiliki wawasan cemerlang serta punya visi misi yang kongkret untuk pembangunan Kota Medan.
"Medan butuh yang berpengalaman. Yang kami usung itu tidak sembarang pengalaman, Akhyar dan Salman sama-sama punya pengalaman di DPRD," ujar Rajuddin.
Bahkan, Salman, lanjut dia, saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumut. Sedangkan Akhyar Nasution punya pengalaman di eksekutif yakni Wakil Wali Kota Medan dan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan. "Setelah (Akhyar) jadi Plt kita lihat pembangunan Medan semakin meningkat, padahal waktunya singkat," ungkapnya.
Dengan modal kuat itu, Rajuddin yakin pasangan calon yang nantinya akan diusung PKS akan menang. "Kalau kami yakin, satu putaran PKS menang," ungkapnya.
Mengenai keputusan mencalonkan Akhyar Nasution - Salman Alfarisi di Pilkada Medan, Rajuddin Sagala menyebut pihaknya tinggal menunggu keputusan dari DPP PKS. "Dari sisi lisan oke (Akhyar Nasution - Salman). Tinggal menunggu keputusan DPP. DPD dan DPW sudah selesai, tinggal DPP," tegasnya.