Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Survei yang dilakukan Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) menunjukkan jika sekitar 79,8% masyarakat di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut), menolak atau tidak setuju jika Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di kabupaten tersebut hanya diikuti satu pasangan calon (paslon) kepala daerah.
Survei juga mendapatkan hasil sekitar 77,3% masyarakat Humbahas percaya bahwa paslon kepala daerah menggunakan mahar politik atau politik bayar uang ke parpol untuk mendapatkan dukungan dan perahu dari parpol untuk bisa maju sebagai paslon kepala daerah. Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif LKPI, Arifin Nur Cahyono, saat memaparkan hasil survei terbarunya jelang pelaksanaan pilkada serentak 2020, Minggu (9/8/2020), sebagaimana disampaikan dalam keterangan tertulisnya.
Survei juga mendapatkan hasil sekitar 21,4% masyarakat tidak puas dengan kemajuan pembangunan di Humbahas yang berlansung selama 4 tahun terakhir dan 48,4% sangat tidak puas. Arifin juga mengatakan, penilaian masyarakat Kabupaten Humbahas terhadap kinerja pemerintahan saat ini (Dosmar-Saut) menggambarkan bahwa 28,8% kurang puas dan 47,9% tidak puas. Sedangkan yang menilai puas ada 23,3%.
Arifin memaparkan, tingkat popularitas (kenal dan sangat kenal) masyarakat terhadap Calon Bupati Kabupaten Humbang Hasundutan yang telah beredar saat ini, menurut responden secara berurutan, Dosmar Banjarnahor (80,6%), Baginda Lumban Gaol (67,9%), Harry Marbun (73,6%), Antoni Pasaribu (30,2 persen), Barita Purba (29,5%), dan Alam P Simamora (31,2%).
Sedangkan tingkat kesukaan/penerimaan masyarakat (akseptabilitas) terhadap Calon Bupati Kabupaten Humbang Hasundutan yang telah beredar saat ini, menurut responden secara berurutan adalah Dosmar Banjarnahor (60,6%), Baginda Lumban Gaol (67,4%), Harry Marbun (59,6%), dan Antoni Pasaribu (29,6%), Barita Purba (23,8%), Alam P Simamora (28,3%).
Sedangkan untuk tingkat kemampuan (kapabilitas) sebagai calon bupati Humbahas Kabupaten Humbang Hasundutan menurut pendapat masyarakat dalam memimpin kabupaten tersebut adalah Dosmar Banjarnahor (68,2%), Baginda Lumban Gaol (69,4%), Harry Marbun (65,2%), dan Antoni Pasaribu (30,2%), Barita Purba (27,6%), Alam P Simamora (31,2%). Survei juga menanyakan penilaian secara terbuka oleh masyarakat terhadap tokoh yang cocok sebagai (open mind) Bupati Kabupaten Humbang Hasundutan periode 2020-2025 adalah Dosmar Banjarnahor (24,3%), Baginda Lumban Gaol (23,8%), Antoni Pasaribu (6,2%), dan Harry Marbun (16,6%), Barita Purba (4,3%), dan Alam P Simamora (8,1%). Namun masih terdapat 16,7% responden yang belum/tidak menjawab.
Tingkat elektabilitas (pertanyaan tertutup- top of mind) Calon Bupati Kabupaten Humbang Hasundutan periode 2020- 2025 adalah Dosmar Banjarnahor (27,4%), Baginda Lumban Gaol (29,3%), Antoni Pasaribu (6,3%), dan Harry Marbun (16,9%), Barita Purba (4,7%), dan Alam P Simamora (7,2%). Namun masih terdapat 8,2% responden yang belum/tidak menjawab (undecided voter).
Tingkat Elektabilitas (pertanyaan tertutup- top of mind) Calon Bupati Kabupaten Humbang Hasundutan periode 2020- 2025 dengan simulasi tiga nama antaranya Dosmar Banjarnahor (33,7%), Baginda Lumban Gaol 36,2%) dan Harry Marbun (18,4%), tidak menjawab 11,7% . Sementara tingkat elektabilitas (pertanyaan tertutup- top of mind) Calon Bupati Kabupaten Humbang Hasundutan periode 2020- 2025 dengan simulasi head to head nama antara Dosmar Banjarnahor (39,8%), Baginda Lumban Gaol 42,6%) dan tidak menjawab 17,6%.
Diprediksi dari temuan survei Bupati Incumbent /Petahana Dosmar Banjarnahor akan kalah jika dilaksanakan pada hari ini. Sebab 83,6% masyarakat Humbahas mengalami keadaan ekonomi rumah tangga makin menurun atau tingkat kesejahteraan menurun selama empat tahun terakhir dan juga akibat dampak COVID-19 serta kinerja pembangunan dan kinerja Pemkab Humbahas dianggap oleh mayoritas masyarakat sangat tidak memuaskan.
“Dari temuan didapati 20,4% responden menyatakan bahwa faktor yang melatarbelakangi mereka memilih calon bupati adalah akan menerima uang/barang yang ditawarkan tim sukses kandidat yang akan dipilih.dan 37,2% karena kemampuan dan integritas calon ,dan 28,1% dikarenakan adanya tali kekerabatan dengan calon dan tim sukses sebanyak dan tidak menjawab 14,3%,” katanya.
Survei ini dilakukan pada 23 Juli -5 Agustus 2020. Sampel dipilih secara acak dari populasi pemilih yang berusia 17 tahun ke atas/sudah menikah sebanyak 992 responden tersebar di di 10 Kecamatan yang tersebar di 101 Desa/Kelurahan. Survei ini memiliki Margin of error sebesar +/- 3,1% dengan tingkat kepercayaan 95%, penarikan sample menggunakan metode multistage random sampling Survei tersebut dilakukan melalui wawancara tatap muka.